Klaten, 20 November 2024 -- Calon Wakil Bupati Klaten, Sova Marwati, menegaskan komitmennya untuk melibatkan generasi muda, khususnya Gen-Z dan milenial, dalam menentukan arah masa depan Kabupaten Klaten. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi dengan Suara Muda Klaten (SMK) yang bertajuk 'Refleksi Kepemimpinan dari Waktu ke Waktu, Sambut Klaten Era Baru' yang digelar di Angkringan Widoro, Klaten Utara, pada Rabu, 20 November 2024. Â
"Mari kita libatkan generasi muda untuk masa depan Klaten yang lebih baik, dengan menciptakan generasi yang maju, berakhlak, dan mandiri," ujar Sova. Â
Dalam kesempatan tersebut, Sova memaparkan rencana pasangan calon Yoga-Sova (Yogas) untuk membentuk Young Center. Wadah ini akan fokus pada pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan guna mendukung pengembangan generasi muda. Menurutnya, peran perempuan sangat krusial dalam pendidikan, karena dari perempuanlah generasi masa depan lahir dan berkembang. "Penduduk Klaten 51% adalah perempuan. Perempuan harus berdaya dan berkarya," tegas Sova. Â
Sova juga mendorong generasi muda untuk berpikir strategis dalam berwirausaha. Ia menekankan pentingnya survei pasar sebelum memulai usaha, alih-alih terjebak dalam rencana yang terlalu lama. "Jadilah ikan besar dalam kolam kecil, bukan ikan kecil di kolam besar. Kita harus tahu apa yang dibutuhkan pasar," tuturnya. Â
Sebagai seorang pengusaha dengan latar belakang keluarga penjahit di Wedi, Sova berbagi pengalaman pribadinya. "Saya sudah terbiasa membantu orang tua sejak kecil. Hal ini memberikan saya bekal untuk memahami dunia usaha. Anak muda juga harus mulai mendukung usaha orang tua dan memberikan inovasi agar bisnis dapat berkembang," tambahnya. Â
Sova menilai, generasi muda era digital memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi seperti digital marketing, startup, dan platform daring untuk meningkatkan produktivitas ekonomi Klaten. Â
Dalam acara tersebut, Yusuf Murdani, Pembina Komunitas Petani Muda Klaten, turut memberikan pandangan tentang pentingnya mengubah pola pikir generasi muda terhadap profesi petani. "Jangan berpikir bahwa jadi petani itu kotor dan miskin. Dengan mindset yang benar, petani bisa sukses dan kaya," ujarnya. Â
Yusuf juga menekankan bahwa Klaten, sebagai lumbung padi Jawa Tengah, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Ia mendorong generasi muda memanfaatkan lahan pertanian yang dimiliki keluarga mereka secara maksimal. "Klaten ini berada di antara Solo dan Yogyakarta, wilayah konsumtif yang bergantung pada hasil bumi kita. Manfaatkan teknologi seperti AI untuk memasarkan hasil pertanian," katanya. Â
Diskusi yang dihadiri oleh ratusan pemuda Klaten ini dimoderatori oleh Rizky Rachmawan dari Suara Muda Klaten. Pendiri Suara Muda Klaten (SMK), Bakti Satriya Putra, menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan menjadi wadah aspirasi dan kreativitas anak muda Klaten. Â
"Kami merasa anak muda sering dikesampingkan, padahal mereka adalah aset masa depan Klaten. Dengan acara ini, kami berharap dapat membuka jalan bagi pemuda untuk berperan lebih aktif," ungkap Bakti. Â