Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Perluas Wawasan Dengan Media

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Responsif dan Inklusif: Sova Marwati Ungkap Program untuk Difabel dan Lansia dalam Debat Klaten

28 Oktober 2024   08:36 Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klaten, 27 Oktober 2024 -- Dalam sesi debat perdana yang digelar oleh KPUD Klaten di Hotel Tjokro, calon Wakil Bupati Klaten nomor urut satu, Sova Marwati, menegaskan komitmennya untuk memperhatikan kelompok rentan jika terpilih bersama calon Bupati Yoga. Dalam pidatonya, Sova menekankan pentingnya fokus pada penyandang difabel, lansia, masyarakat berpenghasilan rendah, serta penduduk di wilayah terpencil.

"Jika Yoga-Sova terpilih, kami akan melakukan pendataan kelompok rentan dan analisis kesenjangan layanan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Kebijakan pelayanan publik harus responsif, dengan infrastruktur yang ramah difabel, seperti fasilitas yang mendukung aksesibilitas di perkantoran dan layanan publik," ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya penyediaan layanan penerjemah bahasa isyarat dan teknologi bantu, seperti layar Braille, perangkat suara, dan aplikasi aksesibilitas untuk memudahkan akses informasi bagi difabel.

Debat ini dihadiri oleh tiga pasangan calon lainnya: Herry-Wahyu dan Hamenang-Benny, serta sejumlah tokoh penting seperti Bupati Klaten, Anggota DPR RI Singgih Januratmoko, Kapolres, Dandim, dan Ketua Bawaslu. Ketua KPU Kabupaten Klaten, Primus Supriono, dalam sambutannya menekankan bahwa debat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mengenal lebih dekat profil dan visi masing-masing calon. "Debat ini bukan untuk saling menjatuhkan, tetapi untuk memberi informasi yang jelas kepada masyarakat," tegas Primus.

Bertajuk "Menghayati Pancasila Dalam Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Cerdas," debat berlangsung selama 150 menit, dibagi menjadi beberapa segmen, termasuk pengenalan visi dan misi, pertanyaan mendalam, serta dialog interaktif dengan pertanyaan dari masyarakat. Partisipasi warga juga terlihat melalui tayangan video yang berisi pertanyaan langsung dari masyarakat, yang dijawab oleh para calon.

Moderator debat, Ardika Amelia dan Sigit Ardianto, bersama lima panelis dari berbagai perguruan tinggi, memastikan diskusi berjalan informatif dan menarik. Dengan terselenggaranya debat ini, diharapkan masyarakat Klaten dapat lebih memahami calon pemimpin mereka dan membuat pilihan yang bijak dalam pemilihan mendatang. (Rizal P.M)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun