Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Pustakawan - pekerja lepas

hoby nulis beberapa tahun terakhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asimilasi Rasa

27 Desember 2023   14:37 Diperbarui: 27 Desember 2023   14:42 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam ruang gelap, di hening malam,
Asimilasi rasa menyatu dalam sendu.
Seperti cat air yang meresap dalam kertas,
Hatimu dan hatiku tergabung dalam senyap.

Cairan pelukmu seperti sungai yang mengalir,
Mencampur dalam aliran perasaan yang damai.
Asimilasi rasa, seakan waktu terhenti,
Dalam pelukanmu, kita adalah satu kesatuan.

Kata-kata yang terucap bagai melodi pelan,
Mengalun di udara, merayap dalam hati.
Seakan bahasa cinta tak membutuhkan kata,
Hanya rasa yang menciptakan harmoni abadi.

Asimilasi rasa, bagai lukisan di kanvas hati,
Warna-warna bercampur, menciptakan keindahan.
Dalam pelukanmu, kita takkan terpisah,
Seperti malam yang merangkul mentari pagi.

Perasaan kita menyatu seperti cahaya dan bayangan,
Tak ada batas yang memisahkan, hanya kebersamaan.
Asimilasi rasa, menjadi puisi dalam senyap,
Mengukir kisah cinta yang abadi.

Dalam sentuhanmu, kita adalah satu jiwa,
Melintasi waktu dan ruang tanpa henti.
Asimilasi rasa, menjadi pesan yang abadi,
Bahwa cinta kita takkan lekang oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun