Wanita, seperti lukisan di museum yang tak kunjung habis,
Aku berdiri, bingung, di depan karya seni yang abstrak.
Bisikan hatimu, seperti angin yang berbisik di antara pepohonan,
Namun artinya, seperti not balok yang tak terdengar jelas.
Aku, dalam ketidakpahaman, merangkak di kegelapan,
Mencoba memahami not-not cinta yang terasa samar.
Bagaikan sains yang rumit dalam kepala,
Wanita, kau seperti persamaan yang tak terpecahkan.
Aku mencoba, dengan matematika perasaan,
Namun jawaban tetap menyelinap, melayang di awan.
Puisi tak terungkap, dalam setiap pandang mata,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!