Dalam lorong kelabu, cerita terulang,
Cinta yang gagal, seperti catatan yang tak kunjung padam.
Setiap langkah, derita yang terus berputar,
Dalam tari luka, hati merintih dalam getar.
Senandung pahit, lantunan kegagalan,
Cinta yang mati, namun membara dalam kenangan.
Setiap detik, merasakan hampa yang terus berdenyut,
Dalam gemuruh kekecewaan, luka terus tumbuh.
Pada setiap pelukan, kilasan kehancuran,
Cinta yang runtuh, bagai reruntuhan di dalam jiwa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!