Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Pustakawan - pekerja lepas

hoby nulis beberapa tahun terakhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup adalah Teatrikal Abadi

15 Desember 2023   20:26 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
satukalimat.blogspot.com

Dalam teatrikal hidup, panggung penuh warna, 

Ia menari di antara sinar mentari dan senja yang redup. 

Namun, terkadang embun pagi bercerita, 

Bahwa hidup bukanlah lautan yang selalu cerah.

Hidup, permainan panggung di atas pelataran, 

Berubah seperti adegan dalam sebuah sandiwara. 

Jangan terpaku pada tragedi atau komedi, 

Karena hidup adalah drama penuh nuansa yang tak terduga.

Di dalam rintik hujan, ada kebijaksanaan, 

Setiap tetes mengajak kita merenung. 

Tak selamanya cinta tumbuh subur, 

Namun, juga tak selamanya hati dalam sepi.

Jangan terlalu lemah di bawah langit gelap, 

Karena bintang-bintang menanti di malam yang sunyi. 

Hidup adalah pesta di tengah ketidakpastian, 

Sebuah arus yang tak pernah putus menari.

Dalam desiran angin, ada pesan yang merayap, 

Setiap hembusan mengajarkan tentang perubahan. 

Jangan hanyut dalam lautan keluh kesah, 

Karena ombak akan membawa kita ke pantai yang baru.

Hidup, seperti novel yang terus berkisah, 

Bab demi bab, mengalun seperti lagu malam. 

Jangan mengejar bayang-bayang kesenangan, 

Karena juga akan ada pelajaran di tiap kepayahan.

Dalam irama waktu, ada getaran getar yang mengisi, 

Setiap detik, membawa cerita baru yang tak terduga. 

Hidup bukanlah puisi kesedihan tanpa henti, 

Namun juga bukan soneta kebahagiaan yang tak berujung.

Jadi, jelajahi panggung hidup dengan bijak, 

Dengan setiap tragedi, terselip kebahagiaan yang tersembunyi. 

Ingatlah, bahwa takdir adalah panggung yang terus digubah, 

Dalam ketidakpastian, temukan makna yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun