Senyummu, seperti matahari yang bersinar,Â
Mencairkan hati yang beku sebelumnya.
Rintihan kereta, menjadi latar melodi,Â
Seiring langkah kita yang beriringan.Â
Kisah cinta tercipta dalam detik keajaiban,Â
Di stasiun kereta, di antara relasi takdir.
Sesaat, namun terasa abadi,Â
Seperti perjalanan kereta yang tak berhenti.Â
Cinta merambat, melintasi hati dan pikiran,Â
Sejak tiga detik itu, kita tak terpisah lagi.
Di bawah lampu-lampu stasiun yang gemerlapan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!