"Sebagai perbandingan, ada 120 kasus HUSÂ dalam kejadian terbesar wabah E coli di Jepang pada 1996," lanjut Tauxe.
Hingga kini para ahli belum dapat menjelaskan mengapa banyak kasus HUS bermunculan akibat strain bakteri yang diperkirakan CDC adalah strain O104:H4. Tauxe memperkirakan, strain ini memproduksi lebih banyak toksin ketimbang jenis lainnya.
Para dokter di Eropa dan Amerika Serikat tidak pernah lagi memberikan antibiotika kepada pasien yang terinfeksi E coli, sejak sejumlah penelitian menunjukkan bahwa langkah itu justru memperburuk kondisi pasien.
"Tampaknya antibiotika membuat bakteri meledak, dan racun yang berada di dalamnya keluar dan menimbulkan kerusakan," kata Dr Buddy Creech, asisten profesor penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine.
Menurutnya, hingga kini belum ada pengobatan khusus untuk mengatasi keganasan bakteri tersebut. (Kompas.Com)
E. coli outbreak, Data kasus E-Coli per 2 June 2011 (WHO)
Negara
E.coli
HUS