Mohon tunggu...
Rizal Adri
Rizal Adri Mohon Tunggu... Administrasi - Semangat

Hanya ingin menulis dan membaca tulisan orang untuk perkaya informasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seksinya Sidang Jessica

7 September 2016   11:39 Diperbarui: 7 September 2016   11:52 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tangung-tangguung hampir 3 stasiun TV besar menyiarkan secara live Sidang Jessica Kumala Wongso, bukan itu saja perdebatan publik seputar kasus ini juga tergelar, sungguh begitu seksinya kasus ini, dibanding kasus dan peristiwa lain yang barang kali juga jauh lebih penting tapi kalah bersaing dengan Sidang Jessica.

Sampai sidang ke 18 katanya, sampai saat ini pendapat dan persepsi publik masih terbelah oleh sajian tontonan ini, apakah Jessica ini memang membunuh sohibnya Mirna dengan sianida atau ia hanya korban pesakitan sementara pelakunya bukan dia, sebab walaupun sudah banyak pendapat para ahli yang mengatakan Jessica kuat dugaan mengakhiri hidup Mirna dengan racun sianida, tampaknya pendapat itu belum bulat, masih terbantahkan dengan pendapat yang lain, salah satunya saksi ahli bawaan dari penasehat hukum Jessica Beng Ong dari Australia yang meragukan Mirna mati karena diracun, pendapat ini tentu menjadi modal yang meringankan bagi Jessica, namun saksi yang meringankan ini ternyata juga terganjal persoalan visa yang menyalahi aturan Migrasi RI, alamat kesaksiannya bisa juga bisa dianulir.

Tapi kenapa juga sampai segitunya, untuk bela  Jessica Saksi ahli diundang jauh-jauh dari luar negeri untuk membela Jessica, apakah diragukan saksi ahli yang kalau dipikir reputasi dan prestasinya juga tidak diragukan? Hah memang beda mengurus keadilan orang yang berduit dengan orang papa. Boro-boro disorot media TV atau koran, dilirik saja kagak, media memang punya style dan seleranya sendiri kemana keberpihakan dalam mengulas dan mengabarkan sesuatu tentu bak seperti pohon diatas bukit, kemana angin bertiup kencang kesitulah pohon akan condong, kalau Jessica menarik berbondong-bondonglah TV memberitakan, lupa dengan persoalan bangsa lain yang tak kalah pentingnya diperjuangkan oleh media.

Akhirnya walau bak seperti menebak sesuatu, kita pada akhirnya kita akan tahu juga seperti apa vonis hakim terhadap Jessica, kalau Jessica tidak dapat dibuktikan ia sebagai pembunuh, lantas siapa yang membunuh Mirna? Yang pasti hanya Tuhan yang tahu dan kejujuran Jessica, sederhana saja kalau ia yang bunuh tinggal ngaku selesai dihukum selesai persoalan, tapi tidak segampang itu biasanya orang akan memproteksi dirinya secara matian-matian untuk keluar dari jerat hukum bahkan segala cara ditempuh, terpulang juga kepada hakim semoga hakim yang mengadili diberikan petunjuk dan keyakinan dalam menimbang dan memutus siapa yang bersalah, sayang sidang yang berlama-lama endingnya kematian Mirna misterius, kasihan dia yang sudah tenang di alam sana tapi tidak mendapat keadilan bagi dirinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun