Mohon tunggu...
Rizal Falih
Rizal Falih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ingin belajar membaca dan menulis\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tunggulah, Bulan Depan Aku Melamarmu (ECR-3)

9 Agustus 2011   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disaat seperti itu pos ronda menjadi tempat yang paling nyaman untuk Repotter mengadu, dengan sahabat karibnya Mas Hans hansip desa itu.

------****------

"Kalau begitu ceritanya, ini namanya runyam Repotter.."

"Lalu apa yang harus aku lakukan Mas?" Mas Hans hanya mengangkat bahu, setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Repotter, ia merasa iba, bagaimanapun juga mereka sahabat karib, bernasib sama selalu gagal dalam rumitnya percintaan di desa Rangkat. Walau Mas Hans masih berharap bunga Gladiol pemberian Kembang akan berpindah kembali ke tangannya. Ia tidak tega mengatakan bahwa dia lah yang  berhak menerima bunga Gladiol dari Kembang, karena ia yang mengirimkan surat cinta bersampul biru itu.

"Aku harus nekat mas..." tiba-tiba Repotter seperti menemukan ide paling briliant dalam hidupnya.

"Maksudmu..."

"Bulan depan aku  akan melamar.."

"Apaaaa.......!!!! Siapa yang akan dilamar?"

"Ya diantara mereka."

"Mereka siapa yang kamu maksud?"

"Kembang, Miss. Rochma dan Galang..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun