Demi mengejar berita aktual, tajam dan terpercaya, tentang puncak acara Kompasiana 2nd Anniversary, saya dan Dwi Astini repotter (tukang bikin repot) Rangkat TV ditugaskan khusus Pak Kades dan Mommy untuk meliput acara tersebut.
Pagi itu (27/11/2010) langit Jakarta mendung, matahari terlihat tertutup awan, saya yang baru tiba dari Desa Rangkat tempatku mencari sesuap nasi, pada hari Jum'at malam atau sabtu dini hari, bersiap-bersiap untuk pergi menghadiri dan meliput acara dimaksud.
Dengan berbekal pengumuman yang tercantum di pos ronda desa rangkat, saya mencoba menghafalkan dan mencermati muka-muka warga Rangkat yang akan hadir disana.
Untuk warga yang berjenis kelamin pria tidak sulit buat saya mengenalinya, tapi untuk warga wanitanya saya masih ragu-ragu apa iya pergi ke acara yang notabane di adakan di sebuah kafe di kota ini, mereka tetap berpakaian ala desa, memakai kain dan kebaya juga sanggul dikepala.
Bahkan dengan my repotter  Dwi astini pun saya masih harus berkali-kali memandangi photonya, gadis yang cantiq, tapi di Rangkat tetap kelihatan ndesonya. Saya sempet chat dengannya memberi isyarat,
"Nanti saya pake baju hitam-hitam, bukan karena sedang berduka, bukan juga mau ke kuburan, tapi biar mudah dikenali selain memang baju satu-satunya yang saya punya".
Lalu dijawabnya singkat,
"Pake hitam siapa takut, kalau takut mending gak usah ikut.." tanpa memberikan penjelasan doi akan memakai baju apa. Bah terpaksa dah memandangi photonya lagi.
Pukul 09.30 sampai juga  di Gedung Sarinah, karena belum pernah ke Kafe MU sebelumnya saya pun bertanya kepada petugas keamanan, maklum orang desa jangankan pergi ke kafe, ke tempat pijat Mba Sabrina aja saya malu, padahal kalau kesana sudah dijanjikan pelayanan ekstra tapi tetap saja saya malu tapi mau, karena takut dengan kekasih pujaan hatinya Mas Hans dan pentungannya.
Sampai di depan Kafe saya celingak celinguk, sekali lagi maklum, orang desa yang jarang pergi ke kota, mencari-cari warga Rangkat yang akan hadir disana, pandangan saya tertuju pada lelaki tampan, besar tinggi yang berdiri cool di dekat pos jaga, saya dekati lalu saya sapa, sambil mengulurkan tangan,
"Mas Hikmat Nugraha ya dari Desa Rangat?" aku mencoba menerka-nerka.
Luar biasa sambutanya, digengamnya tangan saya erat-erat, saking eratnya sampai saya meringis kesakitan, Â lalu berpelukan.
"Rizal dari Rangkat TV kan?, saya bisa tau dari bau-nya.." Mas Hikmat berkata ramah.
Busyet dah kenal sih kenal tapi koq dari baunya, memangnya saya ikan asin fikirku dalam hati.
Basa-basi tanya kabar dan lain sebagainya, kami ngobrol diteras dekat pos jaga panitia, peserta terlihat sudah banyak juga, ada beberapa orang yang saya kenal dari desa tetangga seperti Ahmad Tsar, Cah Gentong, Babeh Helmi, Achsin, Trihito, Zuragan Kripiq dan masih banyak yang lainnya.
Sambil ngobrol dengan Mas Hikmat, mataku tertuju pada pintu masuk mencari-cari seseorang  sambil berharap kehadirannya. Tiba-tiba Mas Hikmat berkata,
"Nyari siapa mas, Uleng ya?",
Nah lo tau darimana mas Hikmat kalau saya mencari Uleng, padahal di pengumuman yang tercantum di pos ronda memang tidak ada namanya. Ah pasti mas Hikmat sering membaca tulisan-tulisan saya. He.he .. GR sendiri aku dibuatnya.
Hapeku berdering ada sms disana,
"Mas Rizal curaaaaaaannnnggggg, katanya mau jemput Uleng koq ga ada juga.hiks.hiks.."
Waduh kemaren bilang tidak bisa, memang diam-diam tanpa sepengetahuan Mommy, saya mengajak Uleng via SMS untuk hadir di acara ini, tapi aneh jawaban yang kuterima sungguh singkat :" Maaf Uleng tidak bisa titik".
Lalu kutelepon Uleng dan kujelaskan masalahnya,
"Itu SMS yang bales Mba Jingga Mas, Doi gak suka cuma Uleng yang di ajakin Mas Rizal, mba Jingga  pengen ikutan juga".
Aku bengong sendiri mendengar penjelasan Uleng diseberang telepon.
"Oooo... gitu toh, ya sudah nanti aku bawain oleh-olehnya aja ya, kali-kali aja dapet doorprize Mobil Avanza, kan bisa buat keliling Desa.."
Mas Hikmat hanya senyum-senyum melihat tingkah ku, seolah mengerti apa yang sedang aku bicarakan. Lalu dia pun mengajak aku masuk kedalam kafe.
Sampai di dalam acara belum dimulai, saya mengajak Mas Hikmat duduk di sofa empuk ditemani lampu temaram di sudut kafe, baru saja ambil posisi pewe (posisi uwenak) , sudah di kagetkan oleh suara Mas Hikmat.
"Rizal jangan diduduk disitu, emang nya kamu siapa disini, berani-beraninya duduk disitu?"
Waduh saya pun  terkejut, setau saya  di Desa Rangkat aku bebas duduk dimana saja, di pos ronda, rumah Pak Kades, apalagi kalu lagi ngopi di Warung Kang Ibay, koq disini ada larangan.
"Baca dong tulisana itu zal", Mas Hikmat menunjuk secarik kertas yang tertempel di dinding, saya baru tau ternyata ada tulisan VIP/VVIP disana.
"VIP itu kepanjangan dari Very Importan Person dan VVIP artinya Veri-very Importan Person gitu , artinya orang yang penting aja yang boleh duduk disitu, ndeso kamu ah katanya wartawan".
Aku cuma  senyum sendiri mendengar penjelasan Mas Hikmat.
[caption id="attachment_78192" align="aligncenter" width="640" caption="Lho koq pada kumpul disini, kursi VVIP-nya buat siapa dong"][/caption]
Akhirnya kami pun pindah, memilih duduk di ke meja bulat dengan kursi tinggi melingkar, disebelah meja kami  ku lihat ada seorang gadis cantiq memakai baju putih, dengan gigi bersih, senyum-senyum kepada ku, padahal disampingnya ada cowok keren dan guanteng, jauh kalau dibandingkan denganku, GR juga dibuatnya... maklum baru sekali ini ada cewek cantiq mengodaku... ha.ha.. lebay banget ya otak ku.
Aku membuka photo-photo warga Rangkat yang kubawa dari desa, sambil mencoba mencari-cari yang hadir disana. Oh my God, aku baru sadar bukanya doi itu Dwi Astini my repotter baru  yang mendapat tugas meliput acara ini juga.
[caption id="attachment_78186" align="aligncenter" width="640" caption="Si Narsis Abis, Dwi Astini"]
Dengan tanpa malu-malau karena memang mau, akhirnya saya sapa saja cewek itu,
"Dwi Astini ya.. Rangkat TV?"
"Oh Mas Rizal ya... ah bener kan tebakanku, pasti ini orangnya, ternyata bener, pake hitam-hitam hii.. seraammmm",
Kami pun saling berjabat tangan, sengaja ku genggam lama tanganya, tapi tiba-tiba cowok ganteng disebelahnya melototiku, segera saja kulepas tangan nan lentik  itu.
Lalu kami pun ngobrol ngalor-ngidul, berisik sekali, melebihi berisiknya acara yang sudah dimulai dari tadi, apalagi ditambah kedatangan si dokter Gigi Mba Dwee beserta  asistenya Dewa dan Bang Hansip sekaligus sesepuh Desa  Rangkat Pak Thamrin,  plus ditambah lagi paman petani Arif Hidayat, tambah rame dan gaduhlan suasana.
[caption id="attachment_78187" align="aligncenter" width="640" caption="Pak Thamrin D dan Mas Hikmat Nugraha"]
[caption id="attachment_78212" align="aligncenter" width="640" caption="Drg. D-wee, Dwi Astini n si tampan, Ratna K., dan Dewa"]
Aku mengeluarkan kamera yang ku pinjam dari tetangga, lalu jeprat-jepret tanpa basai-basi pasang aksi dan gaya... narsis abis.
Ditengah-tengah  acara,  meja kami didatangi lelaki tampan lainnya, kalau kutaksir umurnya sekitar 17 tahun lebih sedikit, tapi entah lebihnya berapa,masih muda dan terlihat energik juga cerdas, tak salah lagi dialah lelaki idaman di negerinya Planet Kenthir, datang dan menyapa dengan ramahnya, narsisiku pun kumat, kapan lagi bisa photo-photo sama Pak Kopral, walau cuma di planet Kenthir. Sayang Sang Baginda ASA dari Negeri Ngotjoelria tidak bisa hadir, padahal kabarnya sudah membeli tiket segala, seandanya saja ada pasti saya minta photo bersama juga.
[caption id="attachment_78188" align="aligncenter" width="640" caption="Pak Kopral Planet kenthir, Engkong Ragile"]
Suara gaduh dengan sesekali applause masih terasa di meja kumpulan warga Rangkat, sesekali saja memperhatikan jalannya acara, dari mulai sambutan pembuka oleh big boss Pak Edy Taslim, sekilas dua tahun Kompasiana oleh Bang Iskandar Z. selaku admin Kompasiana, sampai talkshow yang menghadirkan penggiat social network yang terkenal itu.
[caption id="attachment_78189" align="aligncenter" width="640" caption="Fahira Idris, Wisnu Nugroho dan Andrew Darwis"]
Saking gaduhnya sampai tak bisa kusimak talkshow yang sedang berlangsung, tujuan ku tetap sama, berphoto ria  dengan salah satu bintang tamu yang sedang ngomong di panggung sana, keinginan ku tercapai juga, selesai talkshow, dengan menghiba dan meminta-minta aku mengajak mas Wisnu Nugraha untuk berphoto bersama, mungkin karena iba dituruti juga mau saya.
Tiba-tiba dari belakang muncul patnerku, tanpa merasa bersalah dan berdosa segera saja nempel disampingku ikut pasang aksi diambil gambarnya bareng lelaki tampan pujaan para wanita, Mas Wisnu Nugroho.
[caption id="attachment_78190" align="alignnone" width="640" caption="Ikutan photo dong..."]
Waktu makan siang tiba, panitita pun mempersilahkan yang hadir untuk menikmati hidangan yang sungguh luar biasa enakanya, jarang ku temui di Desa Rangkat sana, gimana gak enak, wong gratis, tanpa diminta bayaran. Semua antri dengan sabarnya menunggu makan siang yang menunya uenak rasanya.
Selesai makan acara pun di lanjutkan, ada potong kue, pembacaan puisi nan menyentuh hati dari mbak Linda yang cantiq dan baik hati, pembacaan ter ter sekaligus penyerahan piagam penghargaannya dan pemenang lomba tulis My Kompasiana, entah lah aku kurang menyimaknya, yang jelas terdengar ada nama warga Desa Rangkat yang disebut Pak Kate dan Juragan Rawa, ah selamat buat mereka pasti makan-makan sambil selamatan lagi nanti di desa.
Waduh tak terasa sudah panjang juga tulisan ini, lebih baik diakhiri disini, sebelum semuanya menjadi berita basi, dan tak ada yang mau baca lagi.
Oh ya apa hubungan judul diatas dengan tulisan ini , sekedar ingin menepati janji saya sama Uleng, maaf saya tidak dapat Avanza buat keliling desa, karena oleh-oleh ku cuma ini, silahkan pilih sendiri, kalau tidak suka jangan di benci, karena ini pemberian dari Kompasiana yang sangat berarti. Terima kasih Kompasiana meminjam istilah my repotter I love u Pull.
[caption id="attachment_78191" align="aligncenter" width="480" caption="Oleh-oleh buat Uleng, hayo dpilih yg mana? *Editing by Photo Funia"]
[caption id="attachment_78213" align="alignnone" width="640" caption=""Kami berdua mirip khan?", D-wee dan Dwi Astini"]
[caption id="attachment_78193" align="aligncenter" width="640" caption="jadi ngiri liat kemesraanya"]
[caption id="attachment_78279" align="alignnone" width="640" caption=""Woi yang disana, jangan berisik dong, gw lagi nyannyi neh", J-Roks"]
[caption id="attachment_78194" align="alignnone" width="640" caption=""Maaf Mas, saya sudah punya anak dan istri", Om Dian K dan Mas Agus"]
[caption id="attachment_78195" align="alignnone" width="640" caption=""Lumayan dapet gambar cewek cantiq juga", photograper handal Om Dian K."]
[caption id="attachment_78197" align="aligncenter" width="640" caption="Kang Pepih dan Pak Prayitno Ramelan"]
[caption id="attachment_78198" align="alignnone" width="640" caption=""Saya warga baru di Rangkat, tapi udah lama jadi fans MU" Mas Achsin"]
[caption id="attachment_78199" align="alignnone" width="640" caption=""Boleh dong saya diphoto sama cewek cantiq juga" Pak Arifin dan Dwi Astini"]
[caption id="attachment_78200" align="aligncenter" width="640" caption="Nathalia alias mba Suri yang selalu ngumpet kalau mau diambil gambarnya"]
[caption id="attachment_78202" align="aligncenter" width="640" caption="Mas Arief ini photo, bukan paduan suara... ha.ha.ha.."]
[caption id="attachment_78205" align="aligncenter" width="640" caption="Kopral Planet Kenthir Engkong Ragile, Hikmat N. dan Dwi Astini "]
[caption id="attachment_78275" align="aligncenter" width="640" caption="Semua tertawa bahagia, tak ada permusuhan disana"]
[caption id="attachment_78206" align="alignnone" width="640" caption="Bang IsJet saat diwawancara"]
[caption id="attachment_78207" align="aligncenter" width="640" caption="Kami berdua fans berat MU juga lho..."]
[caption id="attachment_78209" align="alignnone" width="640" caption=""Boleh dong Ikutan nampang". Mas Abdul Rahman"]
[caption id="attachment_78210" align="aligncenter" width="640" caption="Biar acara sudah selesai, yang penting photo dulu..."]
[caption id="attachment_78277" align="aligncenter" width="640" caption="Semua tampak ceris, hayo photo lage.."]
[caption id="attachment_78211" align="aligncenter" width="640" caption="Kalau yang ini jadi yang Tersisa juga gak ya?"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI