Mohon tunggu...
Rizal Falih
Rizal Falih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ingin belajar membaca dan menulis\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Kupu-kupu Kertas

1 Desember 2010   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12911946041375050379

[caption id="attachment_78006" align="aligncenter" width="334" caption="ilustrasi: http://faizoul.wordpress.com editing with Photo Funia"][/caption]

Setiap saat Engkau tersenyum

Sudut matamu memancarkan cahaya

Kata-kata mu menyejukkan jiwa

Ragamu memancarkan aura

Membasuh luka dan rindu disana

Rindu yang tak pernah mati

Dalam balut gersang jiwa ini

Duka yang ada dalam hati

Yang tersembunyi dalam sepi

Jauh di lubuk hati

Seperti angin yang tak pernah diam

Selalu ada  di setiap waktu

Menebarkan  panah  asmara

Menebarkan perihnya  luka

Entah sampai kapan

Engkau akan bertahan

Bagaikan kupu-kupu kertas

Yang terbang dan hinggap

Di atas bunga-bunga maya nan indah

Dengan beraneka warna dan pesona

Membuatku terlena

Sungguh aku semakin cinta

Karena ada mu membuat hariku ceria

=======*****=======

* * Puisi ngaco , cuma lg bingung buat tulisan untuk awal Desember Ceria  he.he...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun