Mohon tunggu...
Rizal Abd Aziz
Rizal Abd Aziz Mohon Tunggu... -

*UMY*ICC Crew → ICC Radio|| ICC Photography||ICC Film ||Komunikasi & Penyiaran Islam. more info: @icc_radio @kki_umy || rizalabdaziz69@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Wartawan ( Pemburu Informasi yang Diburu Waktu)

10 Mei 2015   09:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Media massa, sepertinya semua orang sudah sangat familiar sekali dengan nama ini. Media massa bisa didefinisikan sebagai sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas seperti radio, televisi dan surat kabar. Media massa lahir dan berkembang sesuai dengan jamannya. Begitupun dewasa ini, media sudah menjadi bagian dari industry yang mempunyai kepentingan sendiri. Bisa kita lihat sekarang media bisa menjadikan orang biasa menjadi luar biasa, menjadikan hal yang kecil menjadi hal yang sangat besar bahkan sampai ke perbincangan khalayak. Tidak dipungkiri lagi peran media massa sangatlah besar dan berpengaruh baik untuk kepentingan rakyat juga kepentingan segelintir orang yang mengambil manfaat tertentu dari media.

Tugas media massa adalah memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi, menjungjung nilai-nilai demokrasi dan sebagai control social dari  pemerintah kepada rakyat begitupun sebaliknya. Maka dalam sebuah media massa, ada orang-orang ataupun sekelompok orang yang bekerja di dalamnya sebagai suatu kesatuan yang terstruktur untuk menjalankan tugas media tersebut salah satunya yaitu Wartawan. Informasi atau berita yang ditulis atau dimuat dari seorang wartawan, tidak bisa begitu saja diabaikan. Ada pengaruh besar dari apa yang di informasikan dari seorang wartawan terhadap suatu media massa terlepas dari kebijakan pimpinan media yang mengarahkan kemana ideology media itu berlabuh.

Ada peribahasa yang mengatakan pena lebih tajam dari pada pedang. Bisa dipahami bahwa tulisan seorang jurnalis atau wartawan yang jujur, yang punya integritas dan terpercaya bisa lebih menakutkan dibandingkan dengan pedang. Maka dari itu, peran  jurnalis atau wartawan dalam media massa tidak bisa begitu saja diabaikan. Wartawan pun memiliki tugas memberikan informasi yang valid, objektif dan membela kepentingan rakyat karna itulah alasan seorang wartawan ada.

Menjadi wartawan merupakan hak asasi seluruh warga Negara. Mungkin ini salah satu bentuk kemerdekaan pers. Namun dari tidak adanya batasan ataupun ketentuan menjadi wartawan akan berpotensi kepada kualitas berita yang mereka sampaikan. Bisa jadi melenceng jauh dari etika atau bahkan tugas utama seorang wartawan. Maka dari itu standar kompetensi untuk wartawan pun telah dibuat oleh dewan pers. Selain aktualitas yang menjadi target sekaligus tuntutan bagi seorang wartawan, ada hal penting lainnya yaitu deadline. Mungkin kita sebagai khalayak bisa menikmati dan mengakses secara instan dan mudah berita apa saja yang ingin kita dapat melalui mobile, Koran dan media lainnya. Namun dibalik itu semua, ada proses yang sangat terstruktur. Seorang wartawan  selalu di kejar deadline setiap harinya. Tidak hanya satu berita namun tiga atau bahkan lebih berita yang harus mereka muat dalam satu hari. Joko Suhendro sebagai pimpinan redaksi Radar Jogja menjelaskan, setiap harinya wartawan mempunyai kewajiban menulis tiga berita. “dalam satu hari, wartawan khususnya di Radar Jogja diharuskan melaporkan tiga berita dan dimuat setiap harinya untuk diapresiasi dengan bayarannya dan sebagai tunjangan prestasi.” Ujarnya.

Maka untuk menjadi wartawan yang professional dibutuhkan standar kompetensi tertentu dalam profesi ini seperti kemampuan dalam kepenulisan yang benar, kemampuan mengumpulkan data yang valid dan tidak mengatas namakan opini public untuk kepentingan tertentu, dan yang paling penting kemampuan dalam memanage waktu agar sesuai dengan deadline yang ditentukan oleh redaktur. Pengabaian dari standar kompetensi seorang wartawan acap kali ditemukan. Tindakan seperti ini akan berimbas kepada media itu sendiri dan berdampak kepada mindset public yang dapat merugikan banyak pihak.

Kemudian muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana memanage waktu agar seorang wartawan memenuhi target deadline yang telah ditentukan? Menurut saya, kualitas dari seorang wartawan pun dapat mempengaruhi kinerjanya. Ketika seorang wartawan memliki kemampuan membuat berita dengan baik dari sudut pandang yang baik pula akan membantu kinerjanya sesuai dengan target yang diharapkan. Selain itu juga perencanaan yang matang akan membantu meminimalisir waktu yang terbuang sia-sia. Dalam hal ini, wartawan dituntut untuk mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dilapangan perihal stok berita, data yang harus didapat dengan tingkat validitas yang dapat dipertanggungjawabkan, narasumber sampai hal-hal sepele pun harus menjadi perhatian seperti dikatakan Santo wartawa muda tribun jogja yang mengutarakan menjadi seorang wartawan harus siap dengan keadaan itu, “jadi seorang wartawan itu gak tenang hidupnya.” Ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun