Artikel ini juga akan saya terbitkan di blog pribadi saya : Rizahariati.blogspot.com
Baru-baru ini saya melihat sebuah posting viral di twitter, yang menunjukkan video dimana beberapa petugas security sedang mengawasi seorang gadis di dalam sebuah gerai di Mall. Lalu sambil tertawa-tawa salah seorang security menyuruh temannya yang sedang memegang mouse untuk menzoom seorang gadis sampai terlihat belahan dadanya.
Ini mengingatkan saya akan kejadian akhir tahun lalu, dimana saya didoxing habis-habisan setelah saya memprotes suara lagu yang diperkeras secara mendadak saat saya memasuki gerai tertentu dalam Mall. Kebetulan saat itu sedang Natal.
Tidak kurang seorang pendukung terbesar Jokowi yang berinisial DS memimpin posting pertama dalam mempermalukan pernyataan saya, yang kemudian diikuti oleh banyak akun-akun 'toleran' termasuk satu akun penulis wanita yang saya kagumi. Mereka mendoxing saya dengan alasan saya intoleran, karena berani memprotes lagu Natal.
Yang tidak mereka pedulikan adalah kenyataan bahwa, saya juga melakukan protes yang sama terhadap lagu-lagu islami dan suara mengaji yang diperkeras, juga saat saya memasuki suatu gerai di Mall. Â Tapi tidak ada yang memprotes atau menghujat saya saat itu. Biasa saja.
Saat saya menyangkal dan mengatakan bahwa volume yang diperkeraslah yang membuat saya protes, mereka menghina saya dengan mengatakan :"Mall sebesar itu? Mana mungkin mereka bisa mengawasi satu orang dari begitu ramainya pengunjung?"
Ribuan retweet, bahkan mungkin puluhan ribu dan komentar diberbagai akun media sosial saya, Facebook, Instagram dan Twitter yang menghujat saya.
Doxing terhadap saya yang begitu sistematis ini berlangsung bahkan sampai sekarang, hingga jika anda meng-google nama saya, maka akan keluar setidaknya tiga artikel yang intinya menyangkal pernyataan saya, mengatakan saya bodoh, dan (terutama) intoleran.
Saya, Riza Hariati, yang bukan siapa-siapa, dibuatkan artikel! Berasa artis. Hehehe.. Tapi jika ada calon klien atau employer yang menggoogle nama saya, maka mereka akan mundur teratur. Ini bukan sekedar doxing, mereka ingin menghancurkan masa depan saya sekalian.Â
Untunglah sepertinya banyak orang yang berurusan saya adalah orang berduit yang terlalu sibuk untuk main komputer.