Dengan teknologi kesehatan masa kini, mungkin akan dapat didiagnosa dengan tepat apa yang terjadi pada kedua anak itu. Tapi jaman dulu, bahkan mikroskop saja baru ditemukan. Boro-boromenemukan penyakit yang rumit-rumit.
Ada juga yang diam-diam merasa curiga. Berbisik-bisik dibelakang menceritakan bahwa anak-anak itu hanya berpura-pura sakit. Jika ada tamu datang membesuk, mendadak mereka kejang-kejang dengan hebat. Saat tidak, mereka baik- baik saja. Tapi karena mereka ditutupi dari publik, tidak ada yang benar-benar bisa membuktikan.
Lalu kecurigaan ini bertambah besar. Bahkan ada yang mulai menuduh, jangan-jangan kedua anak inilah penyihir yang dikuasai setan. Lalu akhirnya diputuskan menanyakan langsung pada keduanya : Siapa yang melakukan kejahatan ini pada kalian?
Ketakutan dan tertekan, kedua anak ini akhirnya asal saja menuduh Tituba, budak mereka, sebagai pelaku penyihir ini. Tituba pun diajukan ke pengadilan.
Dalam pengadilan, awalnya Tituba menyangkal sudah menaruh sihir kepada anak-anak ini. Dia justru berusaha menolong mereka!
Tetapi Jaksa yang berpengalaman menginterogasi kasus yang sama, dengan lihai memutar balik, menekan, mengintimidasi, sehingga Tituba, seorang budak tanpa pendidikan, tidak punya pilihan lain selain mengakui. Mengakui hal yang sama sekali tidak dia kerjakan.
Tidak hanya itu, Tituba juga menyeret beberapa orang lainnya sebagai kaki tangan setan yang juga menyihir anak-anak itu.
Kemudian hal yang aneh terjadi. Histeria yang diderita Betty dan Abigail, mendadak menyebar kerumah rumah lain. Kebanyakan penderitanya gadis-gadis muda remaja. Saat ditanya, seperti Betty dan Abigail, mereka pun asal menuduh beberapa orang, yang kemudian langsung ditangkap.
Mereka yang dituduh tidak hanya dari kalangan rendahan dan budak, sebagai mana Tituba. Martha Corey, yang merupakan anggota gereja yang terhormat, juga kena tuduh oleh para pembantunya yang mendadak histeris sampai kejang-kejang.
Berbeda dengan Tituba, budak yang langsung mengaku. Martha Corey membantah habis-habisan tuduhan ini sehingga Jaksa, yang memang tidak punya bukti selain tuduhan sembarangan dari para pelayan. Martha Corey menghimbau hati nurani orang-orang dan berdoa kepada Tuhan agar orang-orang ini disadarkan.
Kalang kabut terdesak, akhirnya jaksa malah menyimpulkan : Martha Corey sudah dikuasai setan. Tidak perlu lagi pengakuan. Langsung saja dilempar kepenjara!