Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Kota Hantu" di Tiongkok, Bagaimana Kabarnya?

8 Juli 2019   14:31 Diperbarui: 12 Juli 2019   02:30 8516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greg Baker/AFP/Getty Images             

Menjual Properti kepada Orang Asing

Ini adalah langkah yang cukup mengejutkan dari pemerintah Tiongkok, yang dulu sangat ketat terhadap kepemilikan properti. Akan tetapi langkah putus asa ini pun harus dilakukan ketimbang membiarkan "Kota Hantu" terjadi.

Tetapi dengan segala cara di atas (mungkin lebih dari itu karena pengetahuan saya yang terbatas) bahkan setelah lebih dari 10 tahun berlalu, hampir sekitar 50 kota baru di Tiongkok masih menjadi kota hantu yang sepi, menunggu keruntuhan.

Sebetulnya ini bisa saja dihindari jika pembangunan tidak dilakukan secara terburu-buru, melainkan terlebih dahulu melalui perencanaan yang matang. Juga jangan sekaligus langsung banyak dan besar, semata untuk memompa GDP. 

Kota harus lah mempunyai akar yang kuat, sehingga bisa sustainable, hidup dan menghidupi.

Di masa lalu membangun kota-kota dianggap meningkatkan ekonomi Tiongkok, akan tetapi di masa depan tidak saja bisa menghancurkan ekonomi Tiongkok, tapi juga bisa menyeret semua negara di mana Tiongkok juga berperan.

Mari kita nantikan langkah selanjutnya dari Pemerintahan Tiongkok untuk bisa keluar dari masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun