Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo Sejuta Umat Hong Kong

13 Juni 2019   10:52 Diperbarui: 16 Juni 2019   19:20 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena dengan RUU ekstradisi ini pemerintah Tiongkok -yang selama ini ditengarai menculik buronan-buronan mereka untuk dibawa pulang ke Beijing- setelah ini akan bisa dengan resmi mencomot siapa saja dari Hong Kong. Bahkan pelarian yang sudah menjadi warga negara lain bisa ditangkap saat mereka berkunjung ke Hong Kong.

Saat ini sulit membaca apa yang dipikirkan oleh CCP, karena media-media resmi Tiongkok sama sekali tidak menggubris kejadian ini. Mereka hanya mengatakan bahwa ini tidak lebih dari kerusuhan biasa yang tidak masuk akal.

Tapi saya perkirakan ini cukup membuat gelisah CCP, karena satu demonstrasi yang berhasil bisa menyulut demonstrasi lain yang lebih besar. Karena meski berita ini disensor, tetapi melalui VPN (yang illegal) toh akan rembes juga. 

Menuruti kemauan demonstran, akan menyebabkan orang berpikir bahwa mereka bisa menuntut apa saja asalkan bisa mengadakan demonstrasi yang cukup besar. Dan Tiongkok adalah negara yang penuh dengan area-area dan masalah-masalah yang potensial untuk berdemo. 

Waktu dan tenaga pemerintah bisa bisa tersita hanya untuk menghadapi urusan demo yang tidak ada habis-habisnya, padahal saat ini mereka sedang berada ditengah-tengah perang dagang yang cukup sengit.

Sebetulnya demonstrasi tidak seberbahaya itu, selama pemerintah mampu berdialog dengan rakyat dan tidak bersikap otoriter. Ada timbal balik yang rasional. Kita bisa melihat demonstrasi besar-besaran anti Trump, Women's March dan sebagainya. Tidak berakhir dengan terlalu buruk. 

Karena protes dan demo adalah hal yang normal dan biasa, yang kemudian keluhannya disalurkan melalui representasi-representasi mereka di pemerintahan dan senat. Bukan merupakan ledakan kekesalan karena terus-terusan tidak dihiraukan oleh pemerintah.

Bahkan demonstrasi tidak perlu terjadi jika pemerintah Tiongkok bersikap adil, memenuhi janjinya dan bijaksana, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin terbuka. Bukannya semakin tertutup dan ketat. Bagaikan sungai yang mengalir ketimbang bendungan rapuh disaat hujan.

Hari ini kita melihat demo di Hong Kong yang awalnya damai mulai menjadi ricuh. Jika pemerintahan Tiongkok berharap bisa menghentikan demo melalui kekerasan seperti di Tian An Men, mereka harus berpikir seribu kali, karena dunia mengawasi. 

Dan PBB (baca : Amerika) sudah siap dengan embargo ekonominya. Dan demo ini adalah akumulasi banyak demo kecil bertahun-tahun, bukan dadakan sehingga tidak semudah itu dipadamkan. Kalau saja dulu diatasi dengan baik saat masih kecil...

Kita harapkan agar tercapai kesepakatan damai diantara keduanya dan bukannya malah timbul masalah yang lebih besar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun