Setiap orang biasanya memang terbangun beberapa kali setiap malam, itu normal. Tapi bedanya dengan penderita insomnia, mereka langsung tertidur lagi beberapa detik setelah terbangun.
Ini karena tidur kita, yang sepanjang 7-8 jam, dipecah-pecah lagi menjadi beberapa siklus tidur yang panjangnya sekitar 1,5 jam. Setiap satu siklus berakhir, kita akan terbangun, lalu mulai lagi siklus berikutnya. Siklus ini terdiri dari Non REM dan REM.
Jadi setiap sekitar 1,5 jam kita akan masuk ke dalam Non REM, REM, lalu terbangun.
REM adalah fase mimpi, di mana otak kita sangat aktif dan tubuh kita dikunci sehingga seolah lumpuh, hal tersebut terjadi supaya kita tidak melakukan apa yang kita mimpikan itu.Â
Kalau orang terbangun di fase ini, maka dia akan merasa "ketindihan", di mana pikiran setengah sadar, tapi tubuh tidak bisa digerakkan. Masa REM ini berlangsung semakin panjang di setiap siklus.
Semakin panjang masa REM, semakin lama otak aktif, semakin lama kita bisa tertidur kembali jika terbangun. Inilah kenapa kita biasanya paling sulit tertidur kembali saat terbangun jam 2-3 pagi.
Tetapkan jumlah tidur yang dibutuhkan tubuh
Tiap orang membutuhkan jumlah jam tidur yang berbeda. Biasanya sekitar 7-9 jam per hari. Orang-orang yang memiliki gen super, mungkin hanya butuh sekitar 5 jam per hari. Tetapkan jam tidur itu, dan terapkan setiap hari. Jangan lebih dan jangan kurang. Dan jangan menuduh mereka yang perlu jam tidur terlalu lama sebagai pemalas.
Tidur tidak bisa ditabung, jadi jangan tidur 5 jam pada hari kerja, lalu tidur sebanyak-banyaknya di akhir minggu. Menurut Matt walker, ini sama sekali tidak ada manfaatnya dan hanya membuat kepala jadi pusing. Kebutuhan tidur harus dipenuhi SETIAP HARI.
Di siang Hari
Nyenyaknya tidur kita sangat berkaitan dengan kegiatan yang kita lakukan di siang hari. Hampir semua masalah tidur untuk mereka yang berbadan sehat disebabkan karena kebiasaan hidup yang kurang aktif dan diet yang tidak tepat.Â