Agama juga sama, di Jawa Tengah  Agama Islam Nusantara adalah yang dominan, sementara di Sumatra Barat Agama Islam yang lebih strict (tapi tetap toleran kok) lebih dominan, di Medan Konghucu bisa jadi dominan (kata pak Tjip), di Bali Hindu dominan. Di Manado, di Papua, dan NTT agama Kristiani lebih dominan.
Lalu dari segi kekuatan finansial, misalnya di Sumatera Utara atau Banten, Tionghoa adalah mayoritas meski jumlah mereka lebih sedikit karena mereka memegang kendali di bidang perekonomian, meski saat didaerah Aceh atau Padang, mereka menjadi minoritas.
Jadi mengatakan minoritas lihat dulu sikon alias background orangnya. Jangan sampai penuh semangat membela minoritas hanya karena jumlah mereka yang sedikit dan suku atau agamanya berbeda. Nggak tahunya membela orang kaya dan berkuasa dan memiliki tanah berpuluh-puluh hektar, dan semakin menggencet rakyat lemah.Â
Kita memang harus membantu mereka yang berada dalam posisi sulit apakah karena mereka lebih sedikit jumlahnya atau lebih lemah dari segi finansial , tapi jangan dengan cara menyerang mereka yang anda anggap mayoritas. Melainkan dengan melihat masalahnya dengan adil dan teliti. Karena sekalipun Anda saat ini menang, tapi jika ternyata anda tidak adil, maka bisa jadi timbul luka yang mendalam, bernanah dan menjadi kanker, membuat mereka semakin bersikap ekslusif lalu memisahkan diri bahkan bisa mematikan persatuan negeri ini. Lalu terjadi hal-hal yang negatif, seperti munculnya menguatnya White Power di Amerika atau Politik diskriminasi terbalik seperti di Afrika Selatan.
*mungkin artikel ini akan diedit lagi, kalau saya mood
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H