[caption caption="dok. pribadi. bilboard A&W GITC Permata Hijau"][/caption]
A&W Resto ayam goreng cepat saji Drs (Dan Resto Sejenisnya) secara tidak langsung turut menangkal inflasi Rupiah sejak tahun 80_an silam. Kok bisa? Saat ini kurang dari 40rb Rp sudah termasuk pajak, pelanggan bisa makan nasi perkedel ayam goreng sekalian minum segelas great rootbear sampai kenyang! Silahkan masuk resto yang lain, segelas jus saja bisa 40rb Rp. Apalagi berani datang bersama pasangan ke resto non cepat saji macam resto steak, japanesefood, seafood atau juga chinesefood..., wuah di dompet harus sedia minimal 3-4 lembar 'cepe_an', cing! Atau, baru berasa PD kalau ada kartu yang masih bisa digesek!
[caption caption="dok. pribadi ....... counter A&W GITC Permata Hijau"]
Luar biasanya lagi, banyak warung tenda soto, soup ataupun seafood pinggir jalan pasang harga hampir semahal resto non cepat saji. Pengalaman belum lama ini, makan seafood di pinggir jalan Pramuka raya, pesan dua porsi berikut minum air jeruk dihargai sekitar 250rb_an. Malah, pernah juga makan nasi soto Betawi di tenda pinggir jalan seputaran Tanah Abang, dua porsinya kena 120rb_an. Kalau tambah minum air jeruk jadi PEGO! Tidak sedikit juga diantara kita yang pernah makan bubur ayam encer atau gado-gado 'superbiasabgt' di tenda pinggir jalan seharga 25rb Rp!
Di akhir dekade 80an harga seporsi makan di A&W kurang dari 20rb. Saat ini seporsi tidak sampai 40rb Rp berikut pajak. Artinya, dalam kurun waktu 30th harga menu di A&W cuma naik cepe%! Atau setiap tahun hanya terjadi 100% dibagi 30th = 3,3% inflasi kenaikan harga! Bandingkan dengan inflasi pertahun rata-rata Indonesia menurut BI yang 4-10%pertahun! Itu menurut BI.., kalau riilnya? Bisa berkisar 10-20%pertahun!Â
Meski harga seporsi menu ayam goreng A&W dengan harga kedai ayam goreng pinggir jalan tak jauh beda, A&W bayar pajak, kedai pinggir jalan tidak (kecuali sekedar restribusi SatPol PP)! Bukankah pajak adalah salah satu pengendali kestabilan nilai mata uang?
Tiap gerai A&W pelihara puluhan karyawan yang punya pendapatan sesuai UMK sekalian ikut berpartisipasi menjadi tertanggung BPJS non subsidi. Sebaliknya, kedai pinggir jalan paling banter punya 5 karyawan yang rata-rata penghasilannya di bawah UMK dan menjadi peserta tertanggung BPJS pakai subsidi. Tersedianya lapangan kerja dengan penghasilan sesuai standart di A&W Resto, sedikitnya telah menjadi salah satu faktor penunjang kestabilan ekonomi yang pada gilirannya secara tidak langsung turut berpartisipasi menyeimbangkan laju inflasi.
[caption caption="dok pribadi"]
A&W Resto dengan segala fasilitas dan sarana berstandar internasional, tidak mau sembarangan menaikan harga menu makanan. Hal ini menjadi barometer pengusaha-pengusaha kuliner lain, baik yang berada di mall ataupun pinggir jalan untuk turut berhati-hati menentukan harga menu mereka. Bila tidak, akan dianggap seenaknya menggetok para pelanggan! Setidaknya akan keluar gerutuan, "A&W Resto Drs saja harga menunya cuma sekian, lhaa yang ini baru punya satu gerai saja harganya selangit! Apa, mau cepat-cepat punya Lamborgini!?" Dengan demikian, A&W resto setidak-tidaknya telah menjadi daya kontrol harga-harga kuliner se-Indonesia.
[caption caption="dok. pribadi"]
A&W Resto begitu hati-hati memilih bahan makanan, alat masak sampai karyawan. Semua proses produksi secara berkala di check and recheck oleh banyak lembaga, mulai dari Dinaker, Dinkes, BPPOM, MUI dan bila ada sedikit saja kesalahan, akan wajar jadi sasaran tembak media nasional. Bagaimanapun, memang A&W adalah brand yang telah mendunia. Orang akan beranggapan sangat tidak layak bila ada sesuatu yang tidak layak terjadi dalam setiap proses dari operasional brand ini! Biaya operasional yang tinggi tapi harga menu yang murah bisa menjadi teladan bagi resto-resto lain dan warung tenda pinggir jalan untuk tidak seenaknya menaikan harga masakannya yang membuat kesan seolah-olah uang rupiah itu dari hari ke hari semakin tak laku!Â
[caption caption="dok. pribadi"]
A&W Resto termasuk GITC Permata Hijau dan lain-lain cabang kecuali, bandara setiap bulan selalu menyediakan beberapa menu paket promo. Menu paket biasanya menu yang sudah dikorting sana korting sini, jauh ebih hemat daripada bila membeli picis demi picis. Sudah paket tambah promo pula! Berarti dobel-dobel kortingannya! Heran, kok bisa ya??
Bulan Februari ini bulan yang identik dengan valentine atau bulannya kasih sayang, A&W keluarkan 2 paket promo : Â
[caption caption="dok pribadi"]
• BEST FRIENDS FOREVER ROOTY BARREL - menu yang terdiri dari 2 potong ayam goreng golden aroma, dua perkedel, dua nasi dan dua gelas great rootbear. Paket ini dihargai 60rb_an Rp dan pelanggan sudah jadi warga negara yang baik karena makan berikut bayar pajak!
[caption caption="dok.pribadi"]
• TOGETHER WITH LOVE ICE CREAM MONAS - dua cup es krim campuran susu, vanila dan kalau persediaan masih ada, campur dengan coklat sekalian. Dua cup es krim ini cuma dibandrol 10rb_an Rp. Biarpun murah meriah tapi padat gizi dan percayalah, para penikmat es krim ini sudah jadi warga negara bijak yang taat bayar pajak! Â
Sebenarnyalah, semua menu-menu di A&W Resto Drs itu adalah paket menu tangkal inflasi, apalagi pakai promo segala! Bisa dikatakan, A&W Resto adalah sajian sehat, kuliner super anti inflasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H