Mohon tunggu...
Riza Gassner
Riza Gassner Mohon Tunggu... lainnya -

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meregang Nyawa di Malaysia!

24 April 2012   01:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:13 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_176688" align="aligncenter" width="507" caption="hadasastara.blogspot.com"][/caption] Dini hari, Port Dickson tanggal 25 Maret 2012, Lima polisi Diraja Malaysia melakukan patroli. Entah sengaja entah rekayasa, mereka bertemu dengan 3 TKI yang bermasker dan membawa parang. Entah sengaja bermasker, entah memang sengaja dipasangkan masker sebagaimana kebiasaan mereka yang mau ditembak mati, pokoknya ke- 3 TKi ini dilaporkan diberondong peluru karena memakai masker. Dan entah sengaja membawa parang, entah sengaja parang disiapkan setelah kematian ke - 3 TKI itu, pokoknya dilaporkan mereka diberondong peluru karena membawa parang. KBRI baru tahu tanggal 2 April, setelah ada permohonan dari pemerintah Malaysia untuk menarik pulang ke 3 mayat TKI asal NTB tersebut. Seperti biasa, KBRI dan pemerintah Indonesia cenderung akur-akur saja dengan laporan resmi asal jadi buatan pemerintah Malaysia. Indonesia berharap kesediaan Malaysia untuk bersama melakukan penyelidikan terkait insiden yang terjadi. Komentar terkeras yang dilontarkan pihak  terkait Indonesia hanyalah, "Penembakan di kepala dan berondongan peluru di sekujur tubuh adalah pola penanganan yang aneh, barbar sekaligus sadis!" Keadaan jenazah ke 3TKI tersebut sangatlah mengenaskan. Entah sengaja entah tidak, banyak organ tubuh dalam autopsi yang seharusnya tidak dijahit tetapi dijahit seperti daerah kedua kelopak mata. Seakan ingin menyembunyikan adanya organ tubuh yang hilang. Entah sengaja entah tidak, di era globalisasi ini semakin banyak organ-organ tubuh manusia yang berpindah-pindah kepemilikan. Hujan batu di negeri sendiri dan menjadi mayat di negeri orang sudah menjadi resiko bagi warga negara Indonesia. Tidak ada regulasi baru dari pemerintah Indonesia dalam hal melindungi warga negaranya di dalam ataupun di luar negeri. RI Sangat jauh ketinggalan dengan pola penanganan keamanan warga negara asal Paman Sam di seluruh dunia. Sampai dengan hari ini, belum ada sikap resmi dari Presiden SBY, apakah akan membekukan hubungan diplomatik apalagi, sampai keluar perintah gelar pasukan besar diperbatasan. Bagaimanapun, SBY mungkin beranggapan TKI Indon memang wajar diperlakukan demikian dan Presiden tak perlu marah! Presiden mungkin, lebih  merasa perlu marah ketika ada petani melintas saat beliau menggelar suatu acara seperti kejadian tempo hari di Bali.

------oOo-----

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun