Mohon tunggu...
Riza Fatmahira
Riza Fatmahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030081 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Saya menyukai banyak bacaan dan sangat tertarik pada lingkungan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkunjung ke Museum Sonobudoyo, Membuka Kembali Tabir Sejarah Yogyakarta

25 April 2024   23:26 Diperbarui: 25 April 2024   23:29 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ruang topeng yang dibuat melingkar dengan berbagai macam karya topeng dari berbagai daerah, ini sangat unik dan menunjukkan betapa sangat nasionalisnya museum sonobudoyo. 

Ruang batik dan ruang ukir, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, terdapat berbagai batik dengan berbagai fungsinya "Ini merupakan batik yang telah dirawat sejak lama, dapat dilihat terdapat satu contoh batik siraman yang dipakai dalam acara pernikahan" (tour guide, 2023).

Ruang yang berisi kemajuan teknologi namun, tetap berkonsep sejarah juga ada disediakan. Dimaksudkan sebagai representatif bahwa museum juga mengikuti perkembangan zaman. 

Terdapat permainan VR yang dapat digunakan untuk bermain panahan. Tidak hanya itu ada game yang berkaitan dengan kecerdasan, akan menguji kemampuan seseorang terkait sejarah yang ada di jogja itu sendiri.

Terakhir kunjungan kebagian ruang makan atau peralatan kehidupan yang digunakan kerajaan zaman dulu. Dengan kursi dan meja yang masih di museumkan dan dijaga keawetannya tetapi tidak merubah bentuk aslinya. Juga terdapat beberapa orang yang berpakaian adat jawa dan berfoto pada gapura, seperti gapura yang ada di bali. Museum Sonobudoyo membuat diri ingin berlama-lama di dalamnya, tentunya perjalanan tersebut akan menjadi cerita kita di masa yang akan datang.

Museum Sonobudoyo yang ada di Yogyakarta perlu untuk terus dilakukan perawatan dan penjagaan dikarenakan sangat banyak sekali peninggalan sejarah yang ada di dalamnya. Bukan hanya sekedar dilihat berbagai mata, tetapi peninggalan sejarah tersebut menunjukkan bagaimana identitas daerah Yogyakarta sendiri terkait budayanya. Bagaimana budaya dan perilaku masyarakat jawa yang berubah dari waktu kewaktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun