Mohon tunggu...
Riza Fatmahira
Riza Fatmahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030081 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Saya menyukai banyak bacaan dan sangat tertarik pada lingkungan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Beda Hari Puasa Gak Jadi Masalah, Simak! Tips Singkat di Bulan Ramadan Ini

11 Maret 2024   11:01 Diperbarui: 11 Maret 2024   11:14 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saur...saur...saur, hari ini puasa dik. Ditelpon-telpon nggak diangkat-angkat." Terbaca notif pesan dari Ibu kepada saya yang sedang jauh merantau. "Ibu, aku kan puasa tanggal 12, hehe beda, tapi gak papa terima kasih sudah diingatkan," hanya itu balasan yang dapat saya kirimkan. 

Itulah sedikit percakapan antara keluarga yang berbeda waktu puasa. Walau Ramadan dekat tetapi, tetap saja akan ada didapatkan perbedaan berpuasa antar beberapa golongan bahkan, di keluarga sendiri seperti contoh di atas.

Sudah menjadi hal yang lumrah perbedaan puasa tersebut, di Indonesia sendiri akan ada 3 lembaga/organisasi islam yang menjadi rujukan utama dalam penentuan waktu puasa, yakni NU, Muhammadiyah, atau mengikut pemerintah. 

Perbedaan tersebut berdasarkan pada metode perhitungan hilal yang berbeda. Nu atau Nahdlatul Ulama menggunakan metode pengamatan rukyat sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Pemerintah sendiri dikutip dari laman resminya mengamati hilal menggunakan kedua metode tersebut.

Awal Puasa Menurut Muhammadiyah

Berdasarkan keputusan yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa awal puasa jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Dengan kata lain salat terawih sudah dimulai dari malam senin, ditanggal 10 maret. 

Penentuan tersebut tentunya berdasarkan metode hisab yang telah berjalan ditahun-tahun sebelumnya. Dikatakan bahwa hilal telah berada di atas ufuk atau sudah berwujud di wilayah Indonesia, kecuali di Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Maluku Utara, dikutip dari detik.com.

"Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," dikutip dari keterangan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada maklumat yang telah dirilis jauh hari yakni 29 Desember 2023.

Awal Puasa Menurut Pemerintah

Melalui Kementrian Agama (KEMENAG) pemerintah menetapkan awal ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Keputusan tersebut disampaikan secara langsung di Kantor KEMENAG, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 10/3/2024. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Yaqut Cholil Qoumas bahwa "Sidang Isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh hari Selasa 12 Maret 2024 Masehi," dikutip dari detikNews.

Sejalan dengan itu, organisasi NU juga menetapkan jadwal puasa di tanggal 12 Maret, sesuai dengan hasil metode hisab. Dari pihak pemerintah hingga NU mendapati hasil yang sama terkait bahwa hilal masih sulit untuk diamati di Indonesia. Hilal yang belum memenuhi syarat tersebut menjadi penetapan bahwa puasa masuk pada 12 Maret 2024 untuk lebih memastikan keragu-raguan hari.

Terlepas dari perbedaan awal puasa, tetapi umat muslim yang mesti perlu diperhatikan dan paling utama adalah kesiapan rohani dan jasmani menghadapi puasa sebulan penuh. Beberapa tips yang dapat diterapkan yakni;

1. Perbaiki Niat

Niat, hal pokok dan mendasar bagi tiap aktivitas kehidupan. Niat di sini adalah tujuan untuk apa berpuasa. Semisal berpuasa karena kewajiban, memang benar tetapi baiknya ada niat berikutnya. Contoh untuk program diet, untuk menjaga nutrisi tubuh yang berlebih, memperbaiki metabolisme tubuh, dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan karena orang cenderung akan lebih semangat dalam menjalankan puasa jika ada target yang ingin dicapai. Hal ini boleh-boleh saja selama tetap niat utama dan awal memang untuk menjalankan puasa karena rukun Islam.

2. Perhatikan Asupan Sahur dan Berbuka

Tidak banyak orang yang salah mengenai asupan nutrisi saat berbuka apalagi saat sahur. Hal ini perlu diperhatikan dikarenakan asupan yang masuk akan menjadi salah satu faktor bertahannya daya tahan tubuh di tengah puasa berlangsung. Cairan atau ion tentunya akan cepat terkuras terlebih lagi saat aktivitas padat di bawah terik matahari. Perlu dihimbau bahwa iklim saat ini juga sedang tidak stabil.

Terkait asupan, ini dilihat dari daya tahan tubuh tiap individu. Baiknya memakan makanan yang tinggi serat dan protein, dianjurkan saat berbuka dengan makanan yang ringan dicerna oleh tubuh dahulu seperti kurma atau sejenisnya, ini dikarenakan makanan berat akan membuat pencernaan yang tadinya kosong selama berpuasa tidak mampu menahan asupan nutrisi yang banyak sekaligus.

3. Agendakan Ramadan Anda

Selama sebulan penuh, tentunya ada target yang disiapkan tiap orang. Agenda perlu sebagai pengingat, terlebih lagi saat pertengahan puasa. Saat niat mulai melemah  agenda yang dibuat akan memacu semangat berpuasa. Cari lingkungan atau teman-teman yangmemiliki target sama dengan anda. Ini akan sangat menentukan apakah target-target anda berjaya atau tidak.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Ramadan 1445 H. Selamat menunaikan Ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun