1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa Positif yang saya alami ketika saya lulus Kuliah, tepatnya pada tahun 2014 di
Universitas Kuningan. Yang mana pada saat itu saya bisa lulus dengan tepat waktu meskipun mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan kemauan saya. Saya di paksa oleh orang tua saya (Ayah saya) untuk mengambil jurusan Bahasa Inggris karena beliau adalah seorang guru bahasa inggris di SMP Negeri 1 Cikijing dan berharap menjadi penerusnya di sekolah tersebut.
Kemudian impian itu tercapai dan terbukti, setelah saya lulus kuliah pada tahun 2014, saya langsung menjadi guru Bahasa inggris di SMP Negeri 1 Cikijing menggantikan ayah saya yang di angkat menjadi kepala sekolah, hal positif lainnya saya bisa bertemu kembali dengan guru-guru saya yang hebat dan akhirnya menjadi teman sejawat saya disekolah.
Peristiwa Negatif yang saya alami ketika saya duduk dibangku SMA, tepatnya pada tahun 2009 ketika saya masih kelas XI (Sebelas). Saya sekolah di SMA Negeri 2 Majalengka,
keadaan membuat saya jauh dari orang tua. Sehingga membuat saya bebas tanpa pengawasan sedikitpun dari orang tua. Saya masih ingat pada waktu itu jam pertama pelajaran Olahraga, Pak Ridwan. Karena saya malas untuk belajar akhirnya saya manjat pagar untuk pulang dan memilih untuk nongkrong di warung dengan teman-teman saya. Hal itu sering saya lakukan.
Hingga keesokan harinya saya di panggil oleh guru tersebut (Pak Ridwan). Pada waktu diminta keterangan oleh Pa ridwan saya berbohong dengan alasan sakit. Dan pada akhirnya Guru tersebut merasa kesal dan menantang saya gulat di Ring Gulat.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?Peristiwa Positif yang terlibat adalah Orang tua, Dosen dan Guru. Peristiwa Negatif yang terlibat adalah Teman, Guru Olahraga dan Orang tua.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?Â
Dari peristiwa positif hal yang saya rasakan hingga saat ini adalah senang, menerima dan optimis. Senang bisa menjadi seorang guru bahasa inggris di almamater sekolah tercinta, menerima apapun yang sudah ditakdirkan oleh allah SWT dan Optimis bisa menjalankan kewajiban saya sebagai guru bahasa inggris disekolah.
Dari peristiwa negatif hal yang saya rasakan hingga saat ini adalah Penyesalan dan kecewa.
Saya merasa menyesal dan kecewa kepada diri saya sendiri setelah saya sekarang menjadi seorang guru. Dan ada rasa khawatir, dalam arti khawatir takut murid saya seperti apa yang saya lakukan pada waktu dulu.
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih
dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Dari peristiwa yang saya alami baik peristiwa positif maupun negatif sangat mempengaruhi ke dalam pembentukan karakter diri saya untuk memberikan dampak perubahan menjadi seseoran yang lebih baik lagi. Apalagi peristiwa negatif, karena saat ini saya adalah seorang guru ada rasa ketakutan dalam diri saya, takut terjadi pada saya hingga mempunyai rasa kesal terhadap siswa.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Pelajaran yang saya dapatkan terkait peran saya sebagai seorang guru, Seorang guru itu harus mengetahui serta memahami karakter siswa karena setiap karakter siswa itu berbeda-beda.
Seorang guru harus sabar dan harus bisa menahan emosi dalam memahami prilaku siswa dengan cara melakukan pendekatan khusus, memberikan kebebasan berbicara agar mengetahui apa yang diinginkan siswa. Sikap dan prilaku seorang guru akan diingat oleh siswa semasa hidupnya.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan katakata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Peran seorang guru itu tidak mudah untuk mendidik muridnya. Harus belajar cara mengendalikan emosional, memahami karakter siswa yang bervariatif agar pembelajaran selama disekolah lebih bermakna bagi murid.
Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru dankomunitas sekolah adalah bagi murid yaitu sebuah komitmen, berkomitmen dengan siswa dengan cara membuat kesepakatan kelas agar murid selalu nyaman dan enjoy selama dikelas.
Sebagai guru penggerak saya harus selalu berkolaborasi dan berbagi dengan sesama rekan guru maupun dengan komunitas sekolah agar semua program-program sekolah bisa tercapai dan terlaksana sesuai dengan keinginan.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Peran saya sebagai Calon Guru Penggerak dalam menggerakan murid, saya dalam proses belajar menjadi guru yang berpedoman terhadap pemikiran KHD diantarnya selalu berpihak dan berpusat terhadap murid, menghamba kepada murid, mencoba menciptakan pembelajaran yang
inovatif, menyenangkan agar murid merasa nyaman selama dikelas dan saya selalu dirindukan oleh murid. Dan saya pun selalu ikut berdiskusi, berkolaborasi dengan rekan kerja serta memberikan pendapat terkait program sekolah atau komunitas sekolah untuk kemajuan sekolah tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H