Mohon tunggu...
Riza Berliana
Riza Berliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Kecerdasan Emosional Daniel Goleman

14 November 2024   13:04 Diperbarui: 14 November 2024   16:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar kecerdasan emosional 

Daniel Goleman dan Teori Kecerdasan Emosional

Daniel Goleman adalah seorang psikolog dan penulis yang dikenal luas karena karyanya dalam bidang kecerdasan emosional (EI). Kecerdasan emosional, menurut Goleman, memainkan peran penting dalam kesuksesan individu, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Konsep ini pertama kali dipopulerkan Goleman melalui bukunya yang berjudul Emotional Intelligence yang terbit pada tahun 1995. Buku ini menjadi fenomenal dan membuka wawasan banyak orang bahwa kecerdasan seseorang bukan hanya tentang kemampuan intelektual (IQ) saja, tetapi juga mencakup aspek emosi dan kemampuan mengelola hubungan sosial.

Apa Itu Kecerdasan Emosional?

Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, mengelola, dan memanfaatkan emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun orang lain. EI adalah keterampilan yang dapat membantu individu untuk menghadapi tantangan dalam hidup, membangun hubungan yang sehat, dan mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Menurut Goleman, kecerdasan emosional terdiri dari lima komponen utama, yaitu:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness) Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk memahami emosi yang ia rasakan dan menyadari dampak emosi tersebut terhadap perilaku. Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi mampu mengidentifikasi emosi mereka sendiri, memahami penyebab emosi tersebut, serta mengetahui bagaimana perasaan tersebut dapat memengaruhi keputusan mereka.

2. Pengelolaan Diri (Self-Regulation) Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan impuls. Individu dengan pengelolaan diri yang baik tidak akan mudah bereaksi terhadap situasi dengan cara yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Sebaliknya, mereka mampu berpikir secara rasional sebelum bertindak dan lebih cenderung bersikap terbuka terhadap perubahan serta bersikap proaktif daripada reaktif.

3. Motivasi (Motivation) Komponen ini merujuk pada keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Orang dengan motivasi tinggi akan lebih berkomitmen untuk menyelesaikan tugas, tetap optimis meskipun menghadapi kegagalan, dan memiliki dorongan kuat untuk terus berkembang.

4. Empati (Empathy) Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Dengan empati, seseorang dapat mengasah sensitivitas terhadap kebutuhan dan perasaan orang di sekitarnya. Hal ini sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, baik di tempat kerja maupun di kehidupan sehari-hari.

5. Keterampilan Sosial (Social Skills) Keterampilan sosial merujuk pada kemampuan seseorang dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Ini melibatkan kemampuan komunikasi yang efektif, negosiasi, kepemimpinan, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim. Goleman menyebut keterampilan sosial sebagai puncak dari kecerdasan emosional yang efektif.

Manfaat Kecerdasan Emosional dalam Kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun