Mohon tunggu...
Riza Berliana
Riza Berliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perkembangan Sosial Anak Menurut Levy Vygotsky dan Jean Piaget dalam Suatu Perbandingan

18 Oktober 2024   09:43 Diperbarui: 1 November 2024   07:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perkembangan Sosial Anak Menurut Lev Vygotsky dan Jean Piaget Suatu Perbandingan

Perkembangan sosial anak menjadi salah satu aspek penting dalam psikologi perkembangan. Dua tokoh besar yang banyak berkontribusi dalam memahami perkembangan sosial ini adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Meski sama-sama fokus pada perkembangan kognitif dan sosial anak, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam melihat bagaimana anak-anak tumbuh dan berinteraksi dengan lingkungannya. Artikel ini akan membahas secara mendalam teori perkembangan sosial yang dikemukakan oleh Vygotsky dan Piaget serta membandingkan perbedaan fundamental di antara keduanya.

Teori Perkembangan Sosial Lev Vygotsky

Vygotsky, seorang psikolog Rusia, terkenal dengan teori sosial-kultural yang menekankan pentingnya lingkungan sosial dan budaya dalam perkembangan anak. Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial tempat anak tumbuh. Salah satu konsep utama dari teorinya adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang merujuk pada jarak antara kemampuan anak saat ini (yang bisa dilakukan sendiri) dan potensi kemampuan yang bisa dicapai dengan bantuan orang lain, seperti guru atau teman sebaya.

Menurut Vygotsky, interaksi sosial sangat berperan penting dalam perkembangan anak. Ia percaya bahwa pembelajaran terjadi lebih efektif saat anak berkolaborasi dengan individu yang lebih ahli, melalui apa yang disebut sebagai scaffolding. Scaffolding adalah bentuk bimbingan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mahir, di mana bimbingan tersebut secara bertahap berkurang seiring dengan kemampuan anak yang meningkat.

Bahasa juga merupakan aspek penting dalam teori Vygotsky. Menurutnya, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir yang membantu anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial. Bahasa egosentris atau berbicara sendiri pada anak-anak dianggap sebagai cara mereka memproses dan menginternalisasi interaksi sosial.

Secara keseluruhan, Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan sosial tidak dapat dipisahkan dari konteks budaya dan sosial. Ia menekankan bahwa anak-anak belajar melalui interaksi dengan orang-orang di sekitar mereka dan melalui partisipasi dalam kegiatan yang bermakna secara budaya.

Teori Perkembangan Sosial Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, memiliki pendekatan yang berbeda terhadap perkembangan sosial dan kognitif anak. Piaget lebih menekankan pada peran anak sebagai individu yang aktif dalam pembelajaran, di mana ia mengembangkan teori perkembangan kognitif yang terdiri dari empat tahap: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Setiap tahap ini menggambarkan cara berpikir dan memahami dunia yang berbeda pada setiap usia.

Bagi Piaget, perkembangan sosial terjadi melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses ketika anak-anak mencoba memahami informasi baru dengan menggunakan skema atau pengetahuan yang sudah ada, sementara akomodasi terjadi ketika skema yang ada perlu diubah untuk mengakomodasi informasi baru. Kedua proses ini berlangsung seiring dengan interaksi anak dengan lingkungannya, baik sosial maupun fisik.

Piaget juga memperkenalkan konsep egosentrisme pada anak-anak, terutama selama tahap praoperasional (usia 2-7 tahun). Menurutnya, anak-anak pada tahap ini belum mampu memahami perspektif orang lain dan cenderung melihat dunia hanya dari sudut pandang mereka sendiri. Namun, seiring perkembangan, anak-anak mulai menyadari keberadaan orang lain dan mulai membangun kemampuan untuk berpikir secara lebih sosial dan kolaboratif.

Meski Piaget mengakui pentingnya lingkungan sosial, ia lebih menekankan pada proses internal anak dalam membangun pengetahuan. Interaksi dengan orang lain dilihat sebagai salah satu faktor yang membantu, tetapi tidak sepenting proses internal anak dalam mengkonstruksi pemahamannya sendiri tentang dunia.

Perbandingan Vygotsky dan Piaget

Meski baik Vygotsky maupun Piaget sama-sama fokus pada perkembangan anak, pendekatan keduanya sangat berbeda.

1. Peran Lingkungan Sosial: Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya. Menurutnya, belajar adalah proses sosial yang terjadi melalui kolaborasi. Di sisi lain, Piaget lebih melihat anak sebagai individu yang aktif dalam membangun pengetahuan melalui eksplorasi mandiri. Bagi Piaget, interaksi sosial memang penting, tetapi lebih sebagai salah satu faktor yang mendukung perkembangan kognitif.

2. Bahasa dan Perkembangan Kognitif: Vygotsky menempatkan bahasa sebagai komponen kunci dalam perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa melalui interaksi verbal dengan orang lain, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah. Sementara itu, Piaget berpendapat bahwa perkembangan bahasa adalah hasil dari perkembangan kognitif yang sudah terjadi. Baginya, bahasa adalah salah satu aspek perkembangan, tetapi bukan penentu utama.

3. Tahap Perkembangan: Piaget terkenal dengan model tahap perkembangan kognitifnya yang kaku, di mana setiap anak melewati tahap-tahap ini dalam urutan yang tetap. Vygotsky tidak membagi perkembangan dalam tahap-tahap yang tegas, melainkan melihat perkembangan sebagai sesuatu yang lebih dinamis dan tergantung pada interaksi sosial dan budaya anak.

4. Proses Belajar: Piaget percaya bahwa anak-anak belajar melalui eksplorasi dan penemuan mandiri. Vygotsky, sebaliknya, menekankan pentingnya scaffolding dan peran orang lain dalam membantu anak-anak belajar. Menurut Vygotsky, anak tidak bisa mencapai perkembangan optimal tanpa bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten.

Kesimpulan

Meskipun kedua tokoh ini memiliki pendekatan yang berbeda, baik teori Vygotsky maupun Piaget telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang perkembangan sosial dan kognitif anak. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya, sementara Piaget lebih fokus pada eksplorasi mandiri anak. Kedua pendekatan ini saling melengkapi dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana anak belajar dan berkembang dalam konteks sosialnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun