Mohon tunggu...
Riza Andriani
Riza Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

ISTJ/T

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Asian Games tahun 2018

23 Mei 2022   20:17 Diperbarui: 23 Mei 2022   20:23 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asian Games adalah salah satu ajang multi olahraga internasional yang diselenggarakan oleh Dewan Olimpiade Asia setiap 4 tahun sekali. Ajang olahraga ini akan diisi oleh pertandingan-pertandingan berbagai jenis olahraga yang diikuti oleh atlet-atlet dari negara-negara yang ada di Asia termasuk Indonesia. 

Indonesia rutin mengikuti ajang olahraga ini dari tahun ke tahun dan mengirimkan perwakilan terbaiknya untuk mengharumkan nama negara. Pada tanggal 18 agustus hingga 2 september 2018, Indonesia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang diadakan di 2 kota yaitu Jakarta dan Palembang. 

Indonesia memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan national branding dengan memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke kancah internasional agar lebih dikenal dan menarik perhatian orang asing atau wisatawan, hal ini merupakan bentuk upaya diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia melalui Asian Games.

Upaya diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia dapat dilihat dari pembukaan Asian Games hingga penutupan Asian Games, bahkan bus yang digunakan sebagai alat transportasi untuk para atlet pun mempunyai branding logo Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia. 

Wonderful Indonesia yang merupakan wujud komitmen dalam mempromosikan destinasi wisata yang ada Indonesia kepada wisatawan domestik maupun internasional, dari penggunaan logo tersebut dapat dilihat bahwa Indonesia dengan serius sedang berupaya memperkenalkan destinasi wisata Indonesia dan meningkatkan wisatawan melalui ajang Asian Games ini.

Ada berbagai hal lain yang dilakukan oleh Indonesia demi memperkenalkan budayanya dengan tujuan meningkatkan nation branding di bidang pariwisata. 

Pada 2017 menteri pariwisata Indonesia yaitu Yahya Arief mengatakan bahwa sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), dan Devisa yang besar bagi Indonesia, serta merupakan sektor yang menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. 

Oleh karena itu, Indonesia terus menerus memperkenalkan budayanya yang unik dan menarik untuk meningkatkan wisatawan dan membangun sektor pariwisata Indonesia menjadi lebih baik.

Beberapa hal yang dilakukan Indonesia adalah Parade 100 hari menuju Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang sebagai salah satu event untuk menyambut Asian Games. 

Pada 50 hari menjelang Asian Games Indonesia juga mengadakan konser yang diisi oleh artis artis papan atas seperti Via Vallen, pada konser tersebut terlihat Via Vallen menggunakan blazer putih dengan hiasan batik tulis khas Indonesia yang bergambar burung merak. Maskot dan Logo Asian Games juga menggambarkan semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. 

Hal yang paling dahsyat adalah opening ceremony Asian Games yang menampilkan tarian Aceh yaitu Ratoh Jaroe yang ditampilkan besar besaran oleh 1600 orang, ditayangkan juga pop khas Indonesia serta lagu resmi Asian Games 2018 dengan genre dangdut modern sesuai musik khas Indonesia yaitu dangdut. 

Medali yang diberikan kepada para atlet pun dipenuhi dengan motif batik dengan corak khas Asmat dan juga motif bunga khas Palembang. Salah satu pertandingan yang ada merupakan olahraga yang berasal dari Indonesia yaitu pencak silat, Indonesia menyapu bersih medali emas dalam pertandingan olahraga ini sehingga menunjukkan bahwa Indonesia menguasai bidang olahraga pencak silat dengan baik.

Indonesia juga tidak lupa memperkenalkan makanan khasnya dalam ajang olahraga internasional ini, makanan-makanan khas Indonesia disajikan untuk para atlet dari berbagai negara. Makanan yang disajikan antara lain adalah nasi goreng kampung, soto ayam, kuah bugis makassar dan juga bakso.

Para atlet terlihat menyukai jenis-jenis santapan tersebut. Indonesia juga memperkenalkan produk mie instan Indonesia yaitu Indomie dan Pop Mie serta susu Indomilk oleh PT. Indofood. Indonesia juga memperkenalkan kopi khas Indonesia dengan cara ditampilkannya infografis  berbagai jenis kopi, grinder kopi unik yang terhubung dengan kayuh sepeda, hingga merchandise bertema kopi.

Selain itu, Indonesia memfasilitasi para atlet yang beragama muslim untuk merayakan Idul Adha yang jatuh pada tanggal 22 agustus 2018. Bagi atlet yang berada di Jakarta dapat merayakan Idul Adha di Masjid Istiqlal dan Al Bina, sedangkan bagi atlet yang berada di Palembang dapat merayakan Idul Adha di Masjid Ar-Rahman, dan para atlet yang sedang mempunyai jadwal pertandingan bisa menunaikan sholat Idul Adha di Wisma Atlet Kemayoran. 

Dengan ini, Indonesia sudah memfasilitasi para atlet untuk merayakan Idul Adha dengan baik, hal tersebut akan memberikan kesan positif kepada Indonesia karena para atlet mendapatkan pelayanan yang baik di Indonesia sehingga dapat meningkatkan minatnya untuk kembali mengunjungi Indonesia dikemudian hari.

Dilihat dari segala kegiatan yang dilakukan Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia berupaya sebaik-baiknya dalam melakukan diplomasi budaya melalui Asian Games 2018. 

Indonesia memperkenalkan destinasi wisata dengan bus berlogo Wonderful Indonesia, memperkenalkan tarian khas Indonesia, makanan khas Indonesia, komoditas khas Indonesia, genre musik khas Indonesia, semboyan Indonesia, olahraga khas Indonesia dan juga pakaian khas Indonesia serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para atlet dan wisatawan yang datang. Diplomasi budaya tersebut dilakukan oleh berbagai aktor mulai dari pemerintah, perusahaan dalam negeri dan juga masyarakat. 

Pertunjukan-pertunjukan tentang Asian Games akan ditayangkan dan ditonton oleh seluruh masyarakat di berbagai negara di Asia sehingga Indonesia akan lebih dikenal di kancah Internasional. 

Hal tersebut sesuai dengan tujuan diplomasi budaya yaitu memperkenalkan budaya negara sehingga negara lain dapat mengenal negara tersebut melalui budaya-budaya yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun