Mohon tunggu...
Muhamad Rizal Ramdani
Muhamad Rizal Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB

Saya seorang mahasiswa yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengeksplorasi hal-hal baru di sekitar saya. Saya senang menemukan pengalaman baru dan terbuka untuk mencoba hal-hal yang berbeda. Selain itu, saya juga senang mendengarkan musik, yang saya anggap sebagai sumber inspirasi dan hiburan yang tak terbatas. Saat ini, saya juga tengah menantang diri saya sendiri dengan mengeksplorasi dunia menulis melalui pembuatan beberapa artikel. Saya percaya bahwa melalui penulisan, saya dapat mengembangkan keterampilan komunikasi saya dan berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang berbagai topik yang menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menyambut Bulan Suci dengan Halal: Pentingnya Sertifikasi Halal dalam Menunjang Ramadan

18 Maret 2024   22:44 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:02 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ahmed Aqtai in Pexels.com

Bulan Ramadan tidak hanya sekadar periode waktu di mana umat Muslim menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja. Lebih dari itu, Ramadan adalah titik balik bagi umat Muslim untuk mensucikan hati dan pikiran, serta kembali ke jalan yang benar. Selama bulan ini, umat Islam beribadah dengan lebih intens, menghadirkan momen berharga untuk berjumpa dengan orang-orang tercinta, dan memastikan bahwa semua aspek kehidupan, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi, sesuai dengan ajaran agama.

Selama Ramadan, umat Muslim menantikan kehadiran bulan suci ini dengan penuh harap dan antusiasme. Selain sebagai waktu untuk mensucikan hati dan pikiran, bulan Ramadan juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan orang-orang tersayang. Suasana Ramadan penuh dengan kebersamaan, kegembiraan, dan kehangatan keluarga.

Di bulan Ramadan, umat Muslim melaksanakan berbagai ibadah, di antaranya adalah puasa dan tarawih. Puasa di bulan Ramadan tidak sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama yang kurang beruntung. Sementara tarawih adalah ibadah malam yang dilakukan secara berjamaah di masjid, memperkuat ikatan sosial antar-umat Muslim.

Namun, setelah menahan dahaga sepanjang hari, penting bagi umat Muslim untuk memastikan bahwa saat berbuka, makanan dan minuman yang dikonsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam agama.

Allah Swt. Berfirman:

Bacaan latin: Y ayyuhan-nsu kul mimm fil-ari allan ayyib(n), wa l tattabi' khuuwtisy-syain(i), innah lakum 'aduwwum mubn(un).

Artinya: "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata."

Oleh karena itu, mencari makanan dan minuman yang halal menjadi suatu keharusan, bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi juga sepanjang waktu.

Di tengah kebutuhan akan makanan dan minuman yang halal, sertifikasi halal menjadi penting. Sertifikasi halal adalah proses penjaminan bahwa produk atau layanan telah diproduksi sesuai dengan syariah Islam. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam dan diproses dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama.

Di Indonesia proses sertifikasi halal diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang merupakan bagian dari Kementerian Agama. Prosedur sertifikasi melibatkan verifikasi terhadap bahan-bahan yang digunakan, proses produksi, dan pemenuhan standar kehalalan yang ditetapkan oleh otoritas Islam. Lembaga sertifikasi halal yang terakreditasi oleh pemerintah berperan dalam melakukan audit dan memberikan sertifikat halal kepada produsen atau penyedia layanan yang memenuhi persyaratan.

Pentingnya sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada aspek kepatuhan agama, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas. Bagi konsumen, sertifikasi halal memberikan keyakinan bahwa produk yang mereka konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip agama, sehingga mereka dapat mengonsumsinya dengan aman dan tenang. Selain itu, sertifikasi halal juga berdampak positif pada kesehatan masyarakat, karena produk yang dijamin halal cenderung bebas dari kontaminan atau bahan berbahaya yang mungkin dapat membahayakan kesehatan.

Secara ekonomi, sertifikasi halal memiliki peran yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan industri halal. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya konsumsi halal, permintaan terhadap produk halal juga meningkat. Ini memberikan peluang bagi produsen untuk mengembangkan produk halal dan memasuki pasar yang semakin berkembang. Sebagai hasilnya, industri halal dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

 wawancara dengan Tukangroti.com/dokpri
 wawancara dengan Tukangroti.com/dokpri
Dalam menyusun artikel ini, saya mencoba menelusuri kondisi di lapangan dan mengunjungi sebuah toko roti bermerek Tukang Roti com yang ada di Dramaga. Roti dan kue sering dikaitkan dengan bahan-bahan tidak halal seperti alcohol dan rhum untuk membuat roti lebih enak bagi beberapa orang. Namun, berbeda dengan toko yang saya kunjungi, penjual berpendapat bahwa memiliki sertifikasi halal merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu toko ini hanya menggunakan bahan-bahan yang halal dan sudah tersertifikasi halal oleh MUI.

Pemerintah memegang peran penting dalam mengatur dan mengawasi proses sertifikasi halal untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan. Selain itu, keterlibatan lembaga sertifikasi halal dan ahli agama dalam proses verifikasi kehalalan produk dan layanan juga merupakan faktor kunci dalam menjaga integritas sertifikasi.

Namun, tanggung jawab untuk memastikan kehalalan produk tidak hanya ada pada pemerintah dan lembaga terkait. Perusahaan dan produsen juga memiliki peran penting dalam memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar sertifikasi halal. Ini melibatkan investasi dalam infrastruktur produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal, serta keterlibatan aktif dalam proses sertifikasi.

Selama bulan Ramadan, penting bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah dan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Momennya yang khusus menegaskan pentingnya memperhatikan kehalalan produk yang dikonsumsi, baik dari segi agama maupun kesehatan. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal sebelum memasuki bulan Ramadan adalah langkah yang perlu diambil oleh individu dan masyarakat.

Ada langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh individu dan keluarga untuk memastikan konsumsi produk halal, termasuk memeriksa label sertifikasi halal sebelum membeli produk, memilih restoran atau tempat makan yang memiliki sertifikasi halal, dan aktif bertanya kepada produsen atau penjual tentang proses produksi dan bahan-bahan yang digunakan.

Selain itu, peran komunitas dan lembaga sosial juga penting dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan sertifikasi halal. Melalui kampanye pendidikan dan kegiatan sosial, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya konsumsi halal dan mendukung upaya untuk memastikan ketersediaan produk halal yang berkualitas.

Dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik secara spiritual dan sosial bagi umat Islam, penting untuk terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang sertifikasi halal. Dengan demikian, bulan Ramadan bukan hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat ikatan dengan Allah SWT melalui tindakan yang sesuai dengan ajaran-Nya. Dengan menjaga kehalalan dalam konsumsi dan tindakan sehari-hari, umat Muslim dapat menghadapi bulan Ramadan dengan penuh keberkahan dan kemuliaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun