Struktur organisasi adalah  merupakan struktur yang terbuat buat penuhi kepentingan industri dalam penempatan tenaga kerja berkompeten pada bidang tertentu. Dari struktur organisasi tersebutlah, divisi Human Resource dapat mengenali kedudukan serta seberapa berarti karyawan pada sesuatu organisasi.
Perihal ini jadi dasar penetapan pendapatan buat karyawan dilihat dari kedudukannya dalam organisasi. Perseroan Terbatas ialah tubuh hukum yang dalam bisnisnya memakai investor selaku penanam saham selaku sumber modal.
Seluruh modal yang dipunyai oleh Perseroan Terbatas telah tercantum dalam anggaran dasar industri. Perseroan Terbatas pula mempunyai sistem pembelahan kekayaan antara kekayaan individu dengan kekayaan industri.
Owner saham merupakan perihal ini investor mempunyai tanggung jawab yang terbatas dalam mengendalikan kelangsungan industri. Mereka yang menanamkan modal mempunyai tanggung jawab bersumber pada seberapa besar saham yang dipunyai di industri.
Terus menjadi besar saham yang ditanam pada industri hingga terus menjadi besar pula tanggung jawab yang dipunyai buat industri. Kala industri mempunyai kewajiban yang lebih besar daripada kekayaan industri hingga bukan tanggung jawab owner saham buat melunasi.
Tetapi bila industri mendapatkan surplus hingga hendak dipecah bersumber pada syarat yang diresmikan di rapat pemegang saham. Obligasi pula ialah sumber modal untuk Perseroan Terbatas tidak hanya saham.
Berbeda dengan owner saham, owner obligasi mempunyai keuntungan yang lebih baik. Dimana mereka hendak senantiasa memperoleh keuntungan dari bunga secara senantiasa, tidak hirau industri untung ataupun rugi. Inilah contoh struktur organisasi dini pada suatu industri.
Kedudukan Struktur Organisasi Dalam Perusahaan
Disamping terdapatnya sistem pembelahan kekayaan, terdapat pula pembelahan pengelola serta owner industri pada Perseroan Terbatas. Pihak yang jadi pengelola industri merupakan orang- orang yang mempunyai kemampuan dalam mengelola industri.
Contoh struktur organisasi pada PT dibagi dalam 3 kelompok besar ialah pemegang saham selaku kekuasaan terbanyak, dan direksi serta komisaris. Secara universal, jalan koordinasi dari struktur ini merupakan pemegang saham melimpahkan kewenangan kepada dewan direksi lewat komisaris.
Atas limpahan tanggung jawab tersebut, direksi bertugas melaksanakan serta meningkatkan industri bersumber pada tujuan industri. Direksi berwenang mewakili industri dalam mengadakan kontrak serta sejenisnya.
Bila dalam melaksanakan tugasnya, industri hadapi kerugian di atas 50% hingga direksi harus melaporkannya ke pemegang saham. Laporan ini pula di informasikan kepada pihak ketiga yang terpaut supaya diadakan pertemuan buat memperoleh aksi berikutnya.
Direksi bekerja di dasar pengawasan komisaris yang tugasnya mengecek pembukuan, berikan arahan, teguran apalagi pemberhentian kepada direksi. Pemberhentian direksi oleh komisaris cuma dapat dicoba lewat Rapat Universal Pemegang Saham buat mengambil keputusan pemberhentian terhadap direksi ataupun tidak.
Bila tidak disetujui oleh para pemegang saham, hingga pemberhentian tidak dapat dicoba. Dalam Rapat Pemegang Saham, seluruh pihak yang menanamkan saham tanpa memperdulikan besar kecilnya mempunyai hak suara buat mengantarkan komentar.
RUPS dilaksanakan buat mangulas menimpa penilaian kinerja serta kebijakan yang hendak dicoba. walaupun mempunyai hak suara yang sama, pemegang saham pula dapat melaksanakan proxy bila berhalangan muncul.Â
Peran Penting Struktur Organisasi
Struktur organisasi industri yang baik jadi perihal yang sangat berarti untuk industri. Dalam suatu organisasi, pemegang saham, direksi serta pula komisaris masuk dalam struktur tersebut. Umumnya pemegang saham industri hendak membagikan wewenangnya pada direksi lewat komisaris buat meningkatkan serta pula melaksanakan industri cocok dengan tujuan industri.
Komisaris mempunyai guna selaku pengawas dari jajaran direksi. Komisaris pula mempunyai wewenang buat melaksanakan pengecekan pembukuan, menegur direksi, membagikan arahan sampai memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS ataupun Rapat Universal Pemegang Saham. Dalam RUPS, segala pemegang saham hendak mengantarkan pendapatnya, di RUPS itu pula mangulas kinerja( penilaian kinerja) tercantum kebijakan industri apa saja yang hendak dicoba kedepannya.
Kala terdapat pemegang saham yang berhalangan muncul, hingga dia bisa melontarkan ataupun membagikan suaranya kepada pemegang saham yang lain ataupun yang kerap diucap dengan proxy. Nantinya hasil RUPS hendak dilimpahkan pada komisaris serta dilanjutkan oleh direksi buat dijalankan.
Hingga dari uraian di atas telah jelas kalau struktur organisasi di industri itu sangat berarti. Dengan terdapatnya struktur organisasi tersebut hingga industri bisa berjalan cocok dengan alurnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H