TEL AVIV - Israel bekerja di belakang layar untuk memastikan Amerika Serikat (AS) mendepak Turki dari program pesawat jet tempur siluman F-35. Langkah itu bagian dari upaya rezim Zionis untuk mempertahankan keunggulan kualitatif militernya di Timur Tengah. Lobi rezim Zionis terhadap Washington itu dilaporkan media Israel, Channel 12. Pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itulah yang bermain di belakang keputusan AS memblokir penjualan jet tempur canggih itu kepada Ankara.
Washington selama ini berdalih alasan mengusir Ankara dari program F-35 karena Turki menolak membatalkan kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Washington menyatakan baterai pertahanan rudal S-400 akan membahayakan program F-35 dan membantu intelijen Rusia. Menurut laporan Channel 12 yang dikutip Times of Israel, Kamis (1/8/2019), para pejabat Israel juga prihatin bahwa rincian kemampuan canggih pesawat F-35 akan bocor ke negara-negara tetangga. Gedung Putih telah menyatakan program jet tempur generasi kelima Amerika itu tidak bisa hidup berdampingan dengan platform pengumpulan intelijen Rusia yang akan digunakan untuk mempelajari kemampuan canggihnya.
Turki, yang telah memesan lebih dari 100 unit F-35 dengan harga sekitar USD1,4 miliar menolak klaim bahwa sistem rudal Rusia akan membahayakan pesawat-pesawat tempur Amerika, dan mendesak Washington untuk membalikkan keputusannya. F-35 generasi kelima telah dipuji sebagai "game-changer" oleh militer Washington karena tidak hanya karena kemampuan ofensif dan sembunyi-sembunyinya, tetapi juga karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan membentuk jaringan berbagi informasi.
Israel telah setuju untuk membeli setidaknya 50 unit jet tempur F-35 dari kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin. Sejauh ini, 16 pesawat telah dikirimkan ke negara Yahudi tersebut, dan pesawat yang tersisa dijadwalkan akan tiba dalam jumlah dua atau tiga unit dalam waktu hingga 2024.
Israel adalah negara kedua setelah AS yang menerima F-35 dari Lockheed Martin dan salah satu dari sedikit negara yang diizinkan untuk memodifikasi pesawat canggih tersebut. Israel memodifikasi pesawat itu dan menamainya sebagai Adir.
Pada tahun 2018, Angkatan Udara Israel mengungkapkan telah menggunakan F-35 secara operasional, termasuk setidaknya sekali di Lebanon yang menjadikannya militer pertama di dunia yang menggunakan pesawat canggih itu unuk misi tempur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H