Mohon tunggu...
Riza Natul
Riza Natul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lihat Segalanya Lebih Dekat

17 April 2018   22:02 Diperbarui: 17 April 2018   22:56 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa bintang bersinar....

Mengapa air mengalir......

Mengapa dunia berputar

Lihat segalanya lebih dekat, dan kau akan mengerti

Pasti kalian yang kelahiran 90 an tidak asing dengan lagu Sherina yang ada di video di atas. Ternyata di balik lagu tersebut mempunyai makna yang sangat dalam lho.

Dari lagu itu kita bisa belajar bahwa kita harus melihat segala hal lebih dekat. Hal ini seharusnya bisa diterapkan saat konseling, menjadi seorang guru terutama guku BK kita harus mengetahui akar permasalahan mengapa seorang anak bisa membuat masalah. 

Setiap anak yang membuat masalah pasti memiliki latar belakang mengapa anak tersebut bisa bermasalah. Karena pada hakekatnya tidak ada anak yang ingin menjadi anak nakal yang selalu bermasalah di sekolah, semua pasti ada penyebabnya.

Salah satu yang bisa dilakukan guru BK adalah dengan melakukan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok efektif dilakukan untuk konseling di sekolah karena permasalahan di sekolah adalah masalah antar siswa. Dengan bimbingan kelompok guru bisa melihat lebih dalam penyebab adanya konflik yang terjadi antar siswa. 

Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata banyak sekali konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman yang terjadi di antara siswa. Misalnya hanya karena cara pandang yang menurut orang lain itu tidak biasa, atau cara bicara yang dilakukan oleh seorang siswa kepada siswa lainnya yang mana cara bicara tersebut menggunakan intonasi tinggi sehingga dianggap menantang siswa lainnya untuk berkelahi.

Maka dari itu perlu adanya penengah yang bisa menengahi dan menyelesaikan permasalahan siswa tersebut agar mereka tidak terus terusan berkelahi karena kesalahpahaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun