Kalimbuang Bori merupakan salah satu objek wisata yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Selanjutnya, kami menyambangi Tongkonan Ne' Gandeng.
Sekedar informasi, Tongkonan Ne' Gandeng merupakan sebuah museum dan dahulu pernah dijadikan lokasi prosesi pemakaman Ne' Gandeng. Ne' Gandeng merupakan seorang leluhur desa di Desa Palingi, Sa'dan Balusu.
Untuk mengenang jasa -- jasa beliau, dibangunlah Tongkonan Ne' Gandeng. Wisatawan bisa bebas mengambil foto baik di dalam maupun luar objek wisata, pemandangan yang ditawarkan di lokasi ini hamparan sawah yang indah dan juga perbukitan yang menghiasi indahnya Toraja.
Sebagai penutup, kami mengunjungi situs Goa Londa. Goa Londa merupakan situs pemakaman batu yang berada tidak jauh dari kota Rantepao. Didalam goa ini ada salah satu yang menarik perhatian saya, yaitu 'Kisah Romeo-Juliet' versi Toraja.
Ya, anda tidak salah membaca, kisah tersebut memang benar adanya. Menurut cerita masyarakat setempat, sepasang kekasih bernama Lobo dan Andui ini memilih mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di pohon yang sama karena hubungan mereka tidak direstui keluarga.
Hal ini disebabkan karena mereka masih dalam satu keluarga bangsawan dimana hal tersebut dilarang oleh suku tersebut. Pihak keluarga akhirnya sepakat untuk memakamkan keduanya di Goa Londa secara berdampingan dan kedua kepala tengkorak dikeluarkan didekat peti keduanya.
Tiket masuk Goa Londa dibanderol sekitar Rp10.000. Sayangnya, selama di Toraja, kami tidak menemukan upacara Rambu Solo yang sangat terkenal.
Walaupun begitu, saya dan teman -- teman tidak merasa kecewa dikarenakan wilayah Toraja merupakan tanah yang penuh dengan budaya yang unik dan menarik. Selesai menapaki Goa Londa, kami pun langsung menuju Makassar untuk pulang.