Mohon tunggu...
Riza Khairi Syahputra
Riza Khairi Syahputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - A human who interested all about social, cultural, and humanities

こんにちは、人間だけしか。。。 よろしくお願いします!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut Memuja Kegelapan

13 Desember 2021   21:17 Diperbarui: 13 Desember 2021   21:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut yang menyesakkan aku

Hela napas melawan sesak

Tangan tak mampu menjangkau

Bayang menjelma gelap

Hanya harapku kau akan datang

Jangkauan tangan dua insan

Menambah harapan

Menggenggam kaul dua manusia

Menuju kegelapan, selepas ini

Aku harap kau sadar

Panjang-singkat, cepat-lambat

Kau dan aku akan dipersatukan

Namun, rintikan hujan dan kegelapan

Juga, akan memisahkan kita

Kelak, tanganmu akan menyeka

Tanganmu akan menggenggam tanah

Tanah yang dipenuhi rintikan air mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun