Marbot masjid kebanyakan berasal dari kalangan yang kurang mampu ditambah sering berperan sebagai penggerak utama dalam menjaga kegiatan keagamaan dan menyambut pengunjung. Namun, ketika mereka sendiri terjebak dalam lingkaran kemiskinan, dampaknya dapat terasa dalam berbagai hal pertama, keterbatasan Sumber Daya, marbot yang hidup dalam kemiskinan mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya yang diperlukan untuk memelihara dan memelihara masjid dengan baik. Kurangnya dana bisa mengakibatkan perawatan yang kurang optimal terhadap fasilitas masjid, seperti pencahayaan yang redup atau fasilitas yang tidak terawat dengan baik, sehingga membuat suasana masjid kurang menarik bagi pengunjung.Â
Kedua, keterbatasan waktu dan energi, marbot yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasarnya mungkin memiliki waktu dan energi yang terbatas untuk mendukung kegiatan masjid dengan penuh semangat. Mereka mungkin terpaksa mengutamakan mencari nafkah daripada memberikan perhatian penuh terhadap pengelolaan masjid dan kegiatan-kegiatan keagamaan di dalamnya. Ketiga, kurangnya Keahlian, marbot yang kurang mampu juga mungkin memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola masjid secara efektif. Hal ini bisa mempengaruhi kualitas penyelenggaraan kegiatan keagamaan, serta pelayanan dan keramahan terhadap pengunjung.
Dengan demikian, kemiskinan dari kalangan marbot bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kesepian masjid oleh pengunjung. Upaya untuk mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan holistik yang mencakup dukungan finansial, pelatihan keterampilan, dan inklusi sosial yang lebih besar bagi mereka yang bertanggung jawab atas pengelolaan masjid. Hanya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua anggota komunitas, termasuk marbot, kita dapat memastikan bahwa masjid tetap menjadi tempat yang ramai oleh pengunjung yang bersemangat untuk mendapatkan kedamaian dan penghayatan spiritual.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H