Mohon tunggu...
Riza FatimatuZahro
Riza FatimatuZahro Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

hobi : menulis cita-cita : konten writing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Triple Burden Disease: Menguak Ancaman Penyakit Tidak Menular di Indonesia

13 April 2024   15:45 Diperbarui: 13 April 2024   15:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:Riza Fatimatu Zahro

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Krisis Kesehatan di Indonesia, seharusnya penting untuk dibicarakan saat ini. Terlepas dari parahnya dampak krisis dari zaman Covid- 19 yang masih menjadi bayang – bayang negara Indonesia.  Kemudian, muncul masalah baru yang harus dihadapi generasi Indonesia yaitu, Triple Burden Disease. Istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan situasi masalah penyakit menular yang menjadi beban kesehatan di Indonesia. Pertama,"beban penyakit menular" atau "beban penyakit infeksi”. Kedua, penyakit tidak menular dan ketiga, muculnya penyakit baru seperti Covid-19. 

Perlu diketauhi penyakit tidak menular ini seharusnya menjadi masalah terbesar untuk Indonesia. Sebab, penyakit tidak menular ini merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia sebelum adanya virus covid-19. Pada saat pandemi Covid -19 penyakit tidak menular menjadi penyakit penyerta atau komorbid (kondisi saat seseorang menderita dua atau lebih penyakit secara bersamaan) yang cukup tinggi, oleh karena itu, Masyarakat atau generasi indonesia untuk kedepannya perlunya untuk menyadari betapa pentingnya masalah penyakit tidak menular. 

Indonesia penyakit tidak menular atau disingkat menjadi PTM sejak tahun 2010 mengalami peningkatan secara drastis. Penyakit tidak menular ini dipicu oleh pola makan yang tinggi kalori, rendah serat, tinggi garam, tinggi gula, dan tinggi lemak, dipadukan dengan gaya hidup yang kurang aktif serta kebiasaan makan junk food atau makanan siap saji, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, stres, dan kurangnya istirahat, semuanya merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan berbagai masalah PTM. Contoh dari penyakit tidak menular adalah penyakit berat seperti Hipertensi, Diabetes Militus, Obesitas, Kanker, Jantung, hiperkolesterol, gagal ginjal, dan stroke.

Dalam dua dekade terakhir, Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi penyebab utama beban penyakit di banyak negara, termasuk Indonesia. Biaya kesehatan yang dialokasikan untuk penanganan penyakit katastropik(penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar serta proses yang lama.), seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke, mencapai 23,9% hingga 25% dari total pengeluaran kesehatan. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan meningkatnya angka PTM di masyarakat. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan PTM menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Penyakit tidak menular ini dapat kita cegah mulai dari diri sendiri dengan mengenali faktor-faktor supaya tidak menjadi salah satu indifikasi dari penyakit tidak menular. Kemudian menjalani pola hidup yang sehat seperti, Batasi konsumsi gula garam dan lemak berlebihan, rajin aktivitas fisik contohnya olahraga rutin, tidak merokok dan menghindari asap rokok, jaga berat badan supaya selalu ideal dan tidak obesitas, dan cek kesehatan secara teratur. Supaya Indonesia mampu menekan rendah angka PTM dalam pencapai target pembangunan kesehatan termasuk target SDGs 2030.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun