Mohon tunggu...
RIZA FAHMI SUKMAWATI
RIZA FAHMI SUKMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Guru PAUD di TK Islam Bakti II Gagaksipat Ngemplak Boyolali Jawa Tengah yang tertarik dengan konten-konten pendidikan. Membuat artikel tentang PAUD, Penelitian Tindakan Kelas dan membuat video pembelajaran. Follow me: Instagram: @rizafahmisukmawati Youtube: Riza Fahmi Sukmawati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Mewarnai dengan Media Cotton Bud Pada Anak Usia Dini

27 Januari 2024   18:52 Diperbarui: 4 Februari 2024   13:34 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc: Riza Fahmi Sukmawati

Berdasarkan Permendikbud nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak berkembang secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah telah mendirikan beberapa layanan pendidikan yang diperuntukkan untuk anak usia 0-6 tahun yang bertujuan mengembangkan aspek-aspek perkembangan yang dimiliki anak. Adapun keenam aspek perkembangan yaitu adalah aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Pendidikan anak usia dini terbagi menjadi dua yaitu pendidikan norformal dan pendidikan formal. Pendidikan nonformal terdiri dari Tempat Penitipan Anak (TPA) untuk usia 0-6 tahun dan Kelompok Bermain (KB) untuk usia 2-4 tahun sedangkan Taman Kanak-kanak termasuk ke dalam pendidikan formal dimana pendidikan yang diselenggarakan untuk anak usia 4-6 tahun. Anak usia 0-6 tahun termasuk dalam usia keemasan (golden age), pada usia tersebut anak berada pada perkembangan terbaik untuk otak dan fisik anak yang berkembang sangat pesat, sehingga harus mendapat stimulasi yang tepat.

Perkembangan fisik motorik memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari oleh karena itu perkembangan fisik motorik anak usia dini harus dikembangkan sedini mungkin baik itu motorik kasar maupun motorik halus. Perkembangan motorik halus anak akan berkembang setelah perkembangan motorik kasarnya berkembang terlebih dahulu. Perkembangan motorik halus anak meningkat diiringi dengan koordinasi mata tangan anak yang semakin membaik. Mulai usia 3 tahun anak sudah mulai tertarik untuk memegang pensil walaupun posisi jarinya masih dekat dengan mata pensil selain itu anak juga masih kaku dalam melakukan gerakan tangan untuk menulis. Kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai, menulis, mencocok, meronce dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pada usia 4-5 tahun sangat baik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak salah satunya melalui kegiatan mewarnai agar kemampuan motorik halus anak berkembang lebih pesat.

Kegiatan mewarnai dapat melatih keterampilan motorik halus, kerapian dan kesabaran serta mengekspresikan keinginannya untuk memberi atau membuat warna pada obyek gambar menggunakan pewarna dan alat yang digunakan untuk mewarnai misalnya, menggunakan cotton bud. Mewarnai gambar menggunakan cotton bud menjadi pilihan dalam kegiatan mewarnai gambar karena merupakan variasi media yang digunakan serta menggunakan bahan yang dipadukan dengan pewarna makanan untuk menciptakan sebuah warna pada gambar agar terlihat menarik. 

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di TK Islam Bakti II Gagaksipat kemampuan motorik halus anak pada kegiatan mewarnai belum berkembang optimal, dimana kemampuan koordinasi mata dan jari jemari serta pergelangan tangan anak belum seimbang. Selain itu kurangnya minat anak dalam melaksanakan kegiatan mewarnai menjadi salah satu faktor penyebab belum berkembang optimal kemampuan motorik haslus anak. Hal tersebut terjadi karena kegiatan mewarnai yang kurang variatif dimana terlalu sering menggunakan krayon dalam kegiatan mewarnai. 

Oleh karena itu peneliti melalui Penelitian Tindakan Kelas mengupayakan menggunakan media cotton bud untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai, dengan tujuan agar kemampuan motorik halus anak berkembang dengan baik. Dengan menggunakan media yang variatif yaitu cotton bud, membuat anak lebih antusias dan tidak merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran sehingga kemampuan motorik halus anak berkembang optimal.

Dari hasil penelitian yang diperoleh selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa kegiatan mewarnai dengan media cotton bud yang dilakukan  di TK Islam Bakti II Gagaksipat dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun