Mohon tunggu...
BBK 3 UNAIR Jogodalu
BBK 3 UNAIR Jogodalu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar ala milenial

1 Januari 2022   21:09 Diperbarui: 1 Januari 2022   21:14 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar ala milenial

 Generasi milenial atau generasi Y adalah generasi atau sekelompok orang yang lahir pada tahun 1980 hingga sekitar awal 2000-an. Saya sendiri termasuk dalam generasi milenial ini, atau mungkin bahkan anda yang membaca juga termasuk dalam generasi milenial ini. Generasi milenial ini merupakan kunci untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia sendiri. Di beberapa tahun kedepannya, generasi milenial memasuki masa--masa produktifnya. Oleh karena itu, kita merupakan apa yang disebut sebagai bonus demografi bagi Indonesia.

 Bonus demografi itu sendiri adalah suatu kondisi dimana populasi suatu masyarakat akan didominasi oleh para individu dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Usia produktif yang dimaksud adalah sekitar usia 15 tahun sampai 64 tahun. Bonus demografi ini sangatlah penting bagi perkembangan suatu bangsa dan negara, karena jika bonus demografi ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka dapat membantu kemajuan suatu bangsa dan negara itu sendiri. Perkembangan yang dimaksud disini adalah berkembangnya peluang tenaga kerja, perkembangan ekonomi sebuah negara, dan pertumbuhan di bidang lainnya seperti, pendidikan, teknologi, dan politik.

 Namun, bonus demografi ini dapat menyebabkan dampak yang buruk juga. Karena pesatnya jumlah penduduk usia produktif yang ada, akan ada kemungkinan dimana lapangan pekerjaan yang ada tidak dapat kurang dari para orang-orang di usia produktif itu sendiri, akibatnya akan ada banyak jumlah pengangguran. Adalagi dampak buruk dari bonus demografi itu sendiri adalah kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan kualitas dan kualifikasi SDM yang ada, hal ini dapat disebabkan oleh ketatnya persaingan kerja yang ada membuat suatu perusahaan akan semakin selektif dalam memilih pekerjanya sehingga yang kualitas sdm nya tidak terlalu bagus tidak mendapatkan pekerjaan dan akhirnya akan terkumpul dimana SDM berkualitas akan bekerja sedangkan SDM tidak terlalu berkualitas akan menganggur, dari sinilah akan terjadi ketidakseimbangan itu. Lalu yang terakhir adalah terjadinya Aging Population dimana dalam beberapa tahun kedepan, akan terjadi peningkatan jumlah orang lansia akan meningkat secara drastis dan mendominasi jumlah masyarakat yang ada. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya usia produktif, maka dengan begitu juga, dalam puluhan tahun kedepan orang orang yang tergolong dalam usia produktif akan memasuki masa lansia nya, dan seperti yang kita ketahui, bonus demografi berarti melimpahnya jumlah usia produktif itu sendiri. Oleh karena itu, maka akan terjadi peningkatan jumlah lansia secara drastis dan dominasi populasi oleh lansia itu sendiri. J

 Kita sebagai generasi milenial yang akan menjadi bonus demografi bagi Indonesia harus tahu dampak yang dapat disebabkan oleh bonus demorafi itu sendiri, dari yang baik maupun yang buruk. Meskipun dengan dampak positif dan negative itu sendiri, kita masih dapat mengurangi kemungkinan dari terjadinya dampak negatif dari bonus demografi tersebut. Bagaimana caranya, tentu dengan pendidikan, apa hubungannya? Seperti yang kita tau sendiri, produktif bukan berarti akan menjadi teredukasi, banyaknya angka pengangguran yang terjadi adalah karena kurangnya tenaga SDM yang berkualitas baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan yang didapat oleh seorang yang menyebabkan kualitas SDM nya menjadi rendah. Dengan lebih banyaknya orang dengan SDM kualitas rendah daripada SDM kualitas baik, akan menyebabkan jumlah pengangguran naik. Disinilah peran pendidikan penting untuk mengatasi dari salah satu dampak negative bonus demografi ini. Dengan pendidikan dimana belajar dengan baik dan sungguh sungguh untuk mengasah pengetahuan.

 Belajar tentunya merupakan hal yang cukup membosankan, mendengarnya saja sudah membaut beberapa orang malas malasan. Tapi sebenarnya, hal itu terjadi karena mungkin kamu belum bisa menemukan cara belajar yang baik dan menyenangkan. Karena percayalah, belajar akan sangat menyenangkan apabila kamu tahu bagaimana cara melakukannya. Cara belajar untuk setiap generasi tentu akan berbeda beda mengingat bedanya zaman dimana kita hidup. Untuk itu sendiri ada cara sendiri untuk kita para milenial.

 Belajar ala milenial tentu sangat menarik. Ada beberpa hal yang harus diketahui tentang belajar ala milenial itu. Hal pertama yang harus ditentukan adalah motivasi. Ya, motivasi, karena kita harus tahu mengapa kita harus belajar dan apa yang harus kita pelajari nanti sewaktu belajar. Motivasi ini harus sangat detail agar kita dapat lebih focus dalam belajar nanti. "Motivasi memang harus ditumbuhkan dan ditingkatkan dalam belajar, karena motivasi memiliki beberapa fungsi yang berpengaruh dalam belajar. Sanjaya (2008:251) mengemukakan beberapa fungsi motivasi, diantaranya adalah: Mendorong peserta didik untuk beraktifitas."(Damanik, 2021). Hal kedua yang harus ditentukan adalah waktu belajar yang pas untuk anda, karena setiap orang memiliki jam aktif yang berbeda beda, ada orang yang enak belajar ketika pagi hari, ada yang siang hari, atau bahkan da yang malam hari. Kamu harus bisa memilih jam belajar yang tepat untuk dirimu sendiri. Lalu yang terkahir adalah belajar, yak amu tinggal belajar dengan membuka buku, membaca e-book, artikel, atau jurnal pembelajaran. Yang terpenting adalah perbanyak sumber yang kamu baca jangan terlalu terpaku dalam satu sumber saja.

 Ada satu tips yang sangat berguna untuk dilakukan agar belajar ala milenialmu menjadi lebih efektif, yaitu Teknik pomodoro. Teknik belajar ini dikenal cukup efektif. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah set timer 25 menit dan mulailah belajar, ketika timer berbunyi, beristirahatlah selama 5 menit dengan pergi ke toilet atau mengambil minum. Setelah itu, set timer 25vmenit lagi dan ulangi step berikut ini sampai masa belajarmu selesai. Begitulah cara belajar ala milenial yang baik agar dapat menyerap ilmu dengan efektif.

 Kesimpulannya adalah kita generasi milenial dimana kita menjadi bonus demografi Indoensia kedepannya harus banyak belajar dengan efektif agar kita dapat mengecilkan kemungkinan yang terjadi dari dampak negative bonus demografi yang ada.

Sekian, Terima kasih

 

 

Referensi:

https://www.info.populix.co/post/bonus-demografi-adalah

https://ejournal.perpusnas.go.id/md/article/view/717

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun