Mohon tunggu...
RIYO NOSITAMA PUTRA
RIYO NOSITAMA PUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi S1 Farmasi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi S1 Farmasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teror Liburan di Rumah Kakek

19 November 2021   09:10 Diperbarui: 30 November 2021   09:03 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Risa menjadi malu dan takut ketika dirinya diajak berbicara tentang kemampuannya tersebut. Dia selalu menyembunyikan kemampuannya itu. Lalu ada karakter Angga, sepupu Risa yang seumuran. Angga memiliki sifat yang lebih dewasa. Berikutnya adalah adik perempuannya, Riri. Riri memiliki sikap manja dan penakut. Lalu ada sosok Kakang yang selalu penasaran dan cuek. Rasa penasarannya itu kemudian membuat Kakang menjadi terobsesi untuk mencari keberadaan makhluk halus. Terakhir ada Nicko yang lebih polos dan sangat sederhana jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya.

            Semua tokoh yang hadir dalam novel memiliki perwatakan yang cukup kuat. Setiap tokohnya memiliki Peran yang pas. Interaksi antar tokohnya juga terasa hidup. Setiap tokoh saling melengkapi satu sama lain. Rasa simpati meliputi saya saat melihat kegelisahan dan ketakutan yang dirasakan Risa akan kemampuannya tersebut. Di setiap bab juga terdapat sebuah desain yang menambah kesan horror pada novel ini. Satu poin tambahan lain dari buku ini adalah adanya ilustrasi disetiap bab yang menggambarkan beberapa kejadian dalam ceritanya yang membuatnya menjadi lebih hidup.

            Sampul novel Jurnal Risa: Teror Liburan Sekolah terlihat sangat menarik. Lima karakternya digambar dengan indah di sampul buku. Pemandangan yang menakjubkan di antara pohon-pohon bambu menunjukkan latar belakang yang mereka kunjungi ketika liburan sekolah. Tata letak judul juga terlihat sempurna dengan glitter. Perpaduan berbagai hal yang ada pada sampul novel ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembaca. Kertas yang digunakan juga serasa sangat berkelas.

            Novel ini cocok untuk semua kalangan. Topik horor yang dibahas tidak begitu ekstrem dan cukup lugas. Risa dan saudara-saudaranya yang sedang berlibur di rumah kakeknya harus takut dengan berbagai teror dari makhluk halus. Petualangan remaja yang menyenangkan dan mengasyikkan diilustrasikan dengan baik di novel ini. Misteri dan suasana horror yang disajikan tidak berlebihan. Novel ini tergolong ringan, tetapi tetap dapat dinikmati oleh semua kalangan.

            Penyajian cerita tidak terlalu memaksakan dan bahkan bisa membuat penasaran. Risa dengan cara yang sederhana berhasil membangkitkan minat pembaca untuk mengikuti ceritanya lebih lanjut. Misteri yang terkuak memang tidak begitu terasa “wah”, terutama bagi pembaca kalangan dewasa, namun tetap memiliki kesan horor yang pas. Semua runtutan kejadian dalam cerita yang ada dalam novel dapat membuat kita ingin ikut berpetualang bersama Risa dan saudara-saudaranya.  Sebuah novel yang menurut saya cocok untuk selesaikan dalam sekali baca.

            Novel Jurnal Risa:Teror Liburan Sekolah memiliki alur cerita yang mengalir. Risa langsung memperlihatkan permasalahan yang akan dihadapi oleh tokoh dalam novel ini. Tokoh Risa sebagai Sudut pandang orang pertama dipilih sebagai narator cerita dalam novel ini. Sepertinya penulis juga ingin mengajak pembaca untuk menjelajahi isi hati seorang Risa yang sebenarnya. Gaya bahasa penulis terlihat sangat sederhana dan mudah dipahami. Adanya ilustrasi di setiap bab yang menggambarkan beberapa kejadian dalam jalan ceritanya membuat jalan cerita menjadi lebih hidup lagi. Latar tempat yang digunakan juga membuat suasana petualangan Risa dan saudara-saurdaranya terasa lebih mencekam dan menegangkan.

            Beberapa dialek sunda yang ikut ditempatkan dalam setiap dialog antar tokohnya membuatnya sulit difahami (hal.36). Penyelesaian konfliknya terlihat terburu-buru dan sembrono.  Dibeberapa bagian juga terdapat pemilihan kata yang kurang pas (hal.40). Tanda baca yang kurang pas membuat beberapa orang sulit untuk memahami kalimat yang ada dalam novel (hal.14).

            Beberapa kalimat juga terasa kurang efektif dan tidak menyambung dengan kalimat berikutnya. Tidak adanya pembatas buku yang biasanya ada di hampir semua novel membuat beberapa orang cukup kecewa. Di novel ini juga tidak ada daftar isi, sehingga membuat pembaca kesulitan untuk mengetahui halaman dari setiap babnya.

            Sebagai penulis cerita horror dengan kemampuan supranatural, Risa sukses membuat cerita horor yang menarik dan membuat penasaran para pembacanya. Selain itu dibukunya kali ini Risa seperti ingin membuat sebuah cerita sebagai dasar dari tim Jurnalrisa yang memang sudah terkenal di media social dan youtube. Perkenalan yang bagus untuk mengatahui siapa saja sebenarnya tim Jurnalrisa itu. Kekurangan yang ada memang agak mengganggu. Namun secara keseluruhan, Novel Jurnal Risa:Teror Liburan Sekolah merupakan kisah petualangan horror sebuah keluarga yang seru dan terasa pas untuk dibaca Ketika sedang santai dirumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun