Kondisi utang luar negeri Indonesia terpengaruh dari perekonomian do Indonesia pada masa lampau, sehingga bisa dibilang masalah-masalah utang luar negeri saat ini didorong oleh buruknya perekonimian Indonesia pada tahun-tahun kemarin.
Lalu apakah hubungan utang Negara dengan PDB Per kapita ?, sebelum menjawab pertanyaan itu pertama kita harus tau apa itu PDB Per kapita. Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa inggris  disebut dengan Gross Domestic Bruto (GDB), adalah jumlah dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam periode waktu tertentu, serta berfungsi sebagai  alat ukur  bagi perkembangan ekonomi dari suatu Negara.Â
Pendapatan per kapita adalah  besarnya pendapatan rata-rata penduduk di sutu Negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita. Dimana dalam bidang ekonomi PDB atau Produk Domestik Bruto merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. Sehingga karena PDB berkaitan erat dengan Pendapatan Nasional, maka ia juga terkait erat dengan refleksi pendapatan per kapita di Indonesia.
PDB per kapita ini terpengaruh langsung oleh jumlah utang Negara dan nilai dari PDB. Â Jika utang tidak ada, pendapatan rakyat cenderung positif. Adanya utang Negara ini harus diakui memanglah bisa meningkatkan produksi nasional Indonesia, yang terindikasi dari nilai koefisien dari PDB yang cenderung positif. Tetapi Negara tetap perlu berhati-hati sebab jika utang Negara ini pengelolaannya kurang hati - hati dan tidak tepat sasaran, maka tambahan utang malah dapat menggerus pendapatan per kapita dari masyarakat Indonesia.
Menurut IMF, batas mana rasio utang terhadap PDB pada Negara maju rasionya adalah 80%, dan pada Negara berkembang seperti Indonesia adalah 40%. Meski begitu, angka ini tidaklah rigid, karena masih ada berbagai indikator yang lainnya yang menjadi tolak ukur , maka dari itu bisa saja sebuah Negara telah melampaui batas tersebut, akan tetapi masih bisa dinilai aman.
Rasio utang terhadap PDB ini menjadi salah satu indicator yang digunakan oleh investor untuk membeli SBN. Karena rasio utang terhadap PDB bisa memberikan gambaran bagaimana kemampuan suatu Negara untuk membayar utangnya. Semakinkecil rasio ini , aktifitas produksi di dalam suatu Negara  relatif lebih besar dibandingkan dengan jumlah utang, begitupun sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H