Pada awal Oktober 2023, tersiar kabar bahwa subsidi minyak tanah semakin meningkat.
Tidak terjadi kenaikan harga BBM Partalite dan solar bersubsidi, baik sebesar Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.
Apa pendapat mereka yang membutuhkan subsidi bahan bakar mengenai kenaikan harga bahan bakar?
Karena kenaikan harga bahan bakar biasanya menyebabkan biaya produksi lebih tinggi, biaya distribusi lebih tinggi, dan bahkan inflasi lebih tinggi, kenaikan harga mempengaruhi lingkungan investasi.
Karena pendapatan masyarakat tetap sama, barang menjadi lebih mahal dan daya beli menurun.
Hal ini tentu saja berarti bahwa masyarakat kecil dirugikan oleh kenaikan harga bahan bakar yang diterapkan oleh pemerintah.
Jadi, dalam situasi ekonomi yang sulit ini, bagaimana kita generasi muda harus menyikapi kenaikan harga BBM?
Tentu saja kita, generasi muda, juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM di Indonesia dan berpartisipasi dalam memecahkan masalah ini.
Kita dapat secara aktif mengadvokasi transparansi harga bahan bakar, berpartisipasi dalam kampanye energi terbarukan dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.
Selain itu, bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi mahasiswa untuk menemukan solusi alternatif yang berkelanjutan dapat menjadi langkah positif.
Segala kegiatan yang dilakukan mempunyai dampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari dan kepentingan umum.
Kita dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah, mendorong transparansi harga bahan bakar dan mendukung solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Hal ini juga merupakan bentuk partisipasi generasi muda dalam membentuk kebijakan yang berdampak pada aspek ekonomi dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H