"pengalaman saya dari dulu sampai sekarang belum pernah melihat langsung hantu jawara tersebut, dikarenakan dulu saya tidak mempunyai kendaraan untuk berpergian dan keluar magrib juga masih takut dikarenakan sudah mulai sepi, tapi pernah dengar dari warga yang lain katanya pernah melihat hantu jawara tanpa kepala biasanya suka ada di sebrang atau depan ardan radio kalo engga disitu di bawah nya dekat pom bensin. Kalo zaman dulu saya masih kecil belum tau dan engga berani keluar malam, paling magrib pun sudah diam di masjid untuk ngaji dan selesai itu langsung pulang kerumah. Tapi saya pernah dengar cerita dari sepuh orang sini, ada orang yang lewat jl. Cipaganti malam-malam di kejar dari pom bensin sampai setiabudhi, kenapa sampai setiabudhi, dulu jl. Cipaganti jalur nya masih ke atas belum kaya sekarang kebawah. Ya paling pengalaman saya untuk melihat sosok tersebut tidak ada karena saya dulu tidak punya kendaraan motor roda dua, paling kemana-mana jalan kaki atau naik sepeda, mepet-mepetnya naik angkot dan angkot juga susah apalagi malam hari". Ujar Edo
Edo menambahkan "dulu pernah ada yang pernah berinteraksi dengan hantu jawara tersebut, bisa dibilang sesepuh di daerah sini. Karena pernah kejadian orang sini dikejar oleh hantu jawara, yang berinisial A.
 Sesepuh ini mencoba berinteraksi karena A ini sampe sakit sesudah di kejar oleh hantu jawara. Kornologi yang saya ketahui yaitu saat A ini pulang kerja dan pulang nya jalan kaki dari tempat kerja, karena kerja nya tidak terlalu jauh yaitu di daerah cimbuleit. A ini sampai mimpi di kejar-kejar oleh hantu jawara ini, mimpinya kurang lebih 1 minggu berturut-turut dan mimpinya yang sama tapi mukanya tidak jelas dan hanya melihat bentuk kepalanya aja tidak ada badannya, lalu dia bilang juga saat bangun tidur selalu keringatan seperti sudah lari.Â
Kejadian tersebut 2006 saat saya masih SMA tapi saya lupa tepatnya tanggal berapa dan bulan apa dan kebetulan yang di kejar oleh hantu jawara tersebut temen saya sendiri. Lalu orang tuanya berinteraksi dengan hantu jawara, tetapi saya tidak tau berinteraksi seperti apa karena saya tidak untuk menanyakan hal seperti itu".
Pada akhirnya, hal mistis yang ada di jl. Cipaganti atau dimanapun tidak akan hilang dan tak akan terpisahkan oleh semua masyarkat. Semua orang berhak memilih untuk percaya atau tidak pada hal mistis. Meskipun begitu, hal-hal mistis memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai masyarkat harus menghormati dan menjaga keberagaman keyakinan, dan menerima bahwa hal mistis menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H