Teknologi dan kecerdasan buatan memiliki masa depan yang menarik namun tidak pasti. AI diperkirakan akan terus berkembang dengan cepat karena penelitian dan inovasi yang berkelanjutan. Di antara perubahan dan tren yang paling penting untuk diperhatikan adalah:
   AI Umum: Meskipun sistem AI yang ada saat ini bersifat spesifik dan terspesialisasi, para peneliti bertujuan untuk menciptakan kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence, AGI), yang akan mampu melakukan berbagai aktivitas dan menunjukkan kemampuan belajar dan penalaran yang serupa dengan manusia. Mencapai AGI akan menjadi kemajuan yang signifikan dalam AI.
   Kolaborasi Manusia-AI: Kolaborasi manusia-AI yang lebih banyak mungkin akan terjadi di tempat kerja di masa depan. AI dapat mengotomatiskan pekerjaan yang monoton dan rutin sambil meningkatkan kemampuan manusia untuk memungkinkan manusia berkonsentrasi pada tugas-tugas kreatif, strategis, dan interpersonal.
   AI yang etis: Seiring dengan semakin luasnya penggunaan AI, akan ada fokus yang lebih besar untuk menciptakan sistem AI yang adil, terbuka, dan bertanggung jawab. Untuk menciptakan norma dan panduan untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, para peneliti, legislator, dan pemangku kepentingan industri perlu bekerja sama.
   AI dalam SocialGood: AI memiliki kemampuan untuk memecahkan beberapa masalah terpenting yang dihadapi dunia saat ini, seperti kesehatan masyarakat, perubahan iklim, serta kemiskinan dan ketidaksetaraan. Kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil dengan menggunakan AI untuk kebaikan sosial.
   Komputasi Kuantum: Dengan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dan menyelesaikan masalah sulit yang saat ini tidak dapat dipecahkan, kemajuan komputasi kuantum memiliki potensi untuk sepenuhnya mengubah kecerdasan buatan. Komputasi kuantum masih dalam tahap awal, tetapi memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan AI dan teknologi di masa depan.
Kesimpulannya
   Salah satu karakteristik pertumbuhan manusia yang telah membentuk cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia luar adalah kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan. Dari teknologi Zaman Batu yang primitif hingga sistem kecerdasan buatan yang canggih saat ini, batas-batas dari apa yang mungkin terus didorong oleh perkembangan teknologi. Kita harus secara hati-hati dan strategis menegosiasikan potensi dan tantangan saat kita mendekati era baru inovasi yang digerakkan oleh AI. Kita dapat menggunakan AI dan teknologi untuk meningkatkan masa depan semua orang dengan mempromosikan budaya yang inklusif, kooperatif, dan bertanggung jawab secara etis.
Kutipan
  McAfee, A., dan E. Brynjolfsson (2014). Era Mesin Kedua: Pekerjaan, Pembangunan, dan Kekayaan di Era Teknologi Cerdik. Norton & Company, W. W.
  Norvig, P., dan Russell, S. (2020). Perspektif Kontemporer tentang Kecerdasan Buatan, Edisi Keempat. Pearson.
  M. Tegmark (2017). Hidup di Era Kecerdasan Buatan: Melihat Kehidupan 3.0. Knopf.
  N. Bostrom (2014). Superintelijen: Strategi, Risiko, dan Jalan. Oxford University Press. Bengio, Y., Goodfellow, I., dan Courville, A. (2016). deep learning. MIT Press.