''Anggap saja kita sedang maen games. Gunakan pedang atau Bom mudahkan.'' kata Andi.
''Bener juga kata lu..peri Clara punya senjata gak buat kita-kita?'' kata Radit.
''Ada cuma ini aja.'' Clara mengeluarkan 4 ramuan khusus, 2 pedang, 2 panah busur dan botol berisi racun tanaman. ''Silahkan minum ramuan ini.''
''Untuk apa?'' tanya Tiara.
''Kalian akan tau sendiri.'' kata Clara.
Nina dan temannya minum ramuan itu. Sekujur tubuh terasa panas. Tiba-tiba di punggung mereka muncul sayap kecil dan semakin besar.
''Waah..kita punya sayap. Keren..keren.'' Kata Radit mencoba terbang ke atas lalu turun.
''Lalu untuk apa racun ini?'' tanya Nina.
''Perhatikan! anak panah ujung tombak di celupkan ke dalam racun. Dan arahkan anak panah ke sasaran mata monster.'' Kata peri itu memberi arahan.
Nina dan Tiara bagian pemegang busur. Radit dan Andi memegang pedang sedangkan peri mengeluarkan racun ke tubuh monster. Mereka mulai bertempur dengan para monster. Andi yang jago maen games menganggap para monster sebagai musuh dalam games. Andi lebih dulu mengalahkan monster dengan taktik sempurna. Radit berbeda dengan Andi, yah walaupun tidak pintar tapi dia sangat hebat dalam olahraga. Membayangkan dirinya sedang main bulu tangkis. Monster di hunus berkali-kali seperti memukul bola... Monster itu ambruk tak berdaya darahnya keluar.
Bersambung...
penulis Riyatmi Djoyosoewito