Tapi, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Di beberapa wilayah, terutama di daerah terpencil, aksesibilitas terhadap internet dan perangkat teknologi masih menjadi kendala. Hal ini dapat menghasilkan ketidaksetaraan dalam kesempatan untuk memanfaatkan potensi teknologi komunikasi dan informasi dalam mendukung eksistensi budaya lokal. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk kebijakan yang mendukung penyebaran teknologi secara merata, sehingga kesenjangan digital dapat diminimalkan.
Untuk menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting. Pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur teknologi, pendidikan digital, dan perlindungan hak cipta budaya lokal. Sementara itu, sektor swasta dapat berperan dalam investasi teknologi yang berkelanjutan dan berorientasi pada budaya. Masyarakat sipil, terutama kelompok-kelompok pelestarian budaya, dapat bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan inisiatif yang mendorong penggunaan teknologi dalam mendukung budaya lokal.
Pengaruh perkembangan TIK terhadap eksistensi budaya lokal adalah fenomena yang kompleks dan terus berkembang. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, potensi positif yang ditawarkan oleh teknologi tidak boleh diabaikan. Dengan pendekatan yang seimbang dan berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan berkembang dalam era digital ini.
Masyarakat lokal, seniman, pemerintah, dan sektor swasta harus bekerja bersama-sama untuk memanfaatkan peluang yang muncul sambil melindungi nilai-nilai budaya yang membentuk identitas mereka. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan keseimbangan yang harmonis antara kemajuan teknologi dan pelestarian warisan budaya, memandang masa depan dengan optimisme dan keberlanjutan.
Penulis: Riyasti Cahya Rabbani, Mahasiswi semester 5 Program Studi Jurnalistik,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H