Mohon tunggu...
Arisman Riyardi
Arisman Riyardi Mohon Tunggu... Lainnya - its me! hey...

Jika anda berfikir disini terlalu sunyi, yuk ke www.riyardiarisman.com !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Toba dan Warisannya di Pikiran Saya!

26 September 2021   20:17 Diperbarui: 26 September 2021   20:59 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulos (sumber Indonesia.travel)

Huta Siallagan (sumber indonesia.travel)
Huta Siallagan (sumber indonesia.travel)
Sampai di sini, saya membayangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif mampu mengemas keunikan tersebut melalui berbagai pertunjukan seni dalam sebuah festival yang berkesinambungan dan mendunia, dengan disiarkan di berbagai kanal tentunya. 

Atau, bisa seperti reality show Korea 2D1N yang mempromosikan banyak daerah dengan permainan unik tanpa mengurangi informasi kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Cara Amati Tiru dan Modifikasi (ATM) pasti bisa dimaksimalkan untuk tujuan pariwisata.

Saya rasa, masih banyak keunikan lain yang dimiliki Danau Toba. Tapi saya belum tahu, saya harap bisa segera ke sana dan menguliknya sendiri, bukan sekedar berkhayal sambil membaca ceritanya di website Indonesia.travel saja. Aamiin.

This, Heritage of Toba!

Selain Dalihan Na Tolu, ada satu unsur yang saya rasa menyatukan semua Batak yang ada. Buat kalian yang belum tahu, Batak tuh ternyata ada banyak loh, ada Batak Karo, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalunggu, Batak Mandailing, dan Batak Toba. Yaitu Ulos, kain tenun khas mereka.

Ada gairah tersendiri ketika berbicara soal Ulos, saya ingin sekali melihat pembuatanya langsung di Pulau Sibandang, tempat ulos-ulos para Raja Batak dibuat. 

Mulai dari bahan warna hingga alatnya pun semua alami dan tradisional. Saya juga ingin mengunjungi Desa Bakarra yang punya sejarah tersendiri dengan lembahnya yang konon adalah tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja. Katanya, dia raja setengah dewa loh, karena bisa berkomunikasi dengan alam.

Ulos (sumber Indonesia.travel)
Ulos (sumber Indonesia.travel)

Dan di pinggir danau, rasanya akan sangat beruntung ketika kita bertemu dengan anak-anak kecil setempat yang menebar senyum bersama, sambil bermain air. Warisan dari Toba yang sangat nyata buat saya, kebahagiaan dari sebuah kehidupan yang ada di sana. Beberapa dari mereka mungkin sedang bermain solu, ada yang terbuat dari kayu dan jerigen plastik yang disatukan.

Oh iya, dari video YouTube berjudul Heart of Toba, saya melihat kalau solu, perahu tradisional Batak Toba amat berjasa bagi konektivitas di sana. Tak dipungkiri jika Solu Bolon menjadi bagian penting dalam acara Festival Danau Toba. Solu pun bisa menjadi salah satu kegiatan yang menguji adrenalin. Saya berharap suatu saat bisa melihat dan merasakannya secara langsung.

Ada yang bilang, belum dikatakan ke Toba kalau belum merasakan ambiance yang satu ini. Saya jadi berpikir kalau pemerintah atau dinas pariwisata setempat punya andil cukup besar dalam eksekusi kegiatan yang satu ini. 

Saat di mana, warga lokal menyambut dengan sangat baik para pendatang/wisatawan bermalam di lingkungan mereka, kita semua berkumpul menikmati api unggun sambil bernyanyi bersama, dengan view Danau Toba, tanpa kostum dan tanpa sound system. Mungkin seperti, “enjoy your day! You don’t get another one

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun