Kehidupan di Pesantren atau yang biasa orang sebut 'Padepokan' sepertinya memang sedang di sorot belakangan ini, berbagai kabar burung kurang mengenakan hadir sebagai pembuat persepsi di berbagai kalangan masyarakat. Namun, kehidupan di pesantren tidak selamanya buruk. Ada banyak dampak baik yang tak terhingga di pesantren. Mulai dari terciptanya ikatan persaudaraan yang sangat kuat, berbagai ilmu barokah, kecerdasan mental yang seimbang, bekal hidup mandiri, serta, pondasi keagamaan yang sudah tak diragukan lagi. Karena itu, kita harus bekerja sama dengan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai persepsi pendidikan di pesantren.
Hal itulah yang mungkin ditangkap oleh Ustad Yusuf Mansur selaku Produser dalam film yang berjudul "Cahaya Cinta Pesantren". Sebagai film pertama yang di produksi oleh Fullframe Pictures Indonesia, sutradara muda berbakat Raymond Handaya dipilih untuk memimpin film yang sebelumnya dijadwalkan tayang untuk menyambut Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2016.Â
Sederet pemain muda berbakat Tanah Air juga ikut terlibat, diantaranya si cantik Yuki Kato, dua member girlband BLINK yaitu Febby Rastanty dan Silvia Azizah, penyanyi yang tengah naik daun Rizky Febian serta artis muda lainnya seperti Vebby Palwinta dan Fachri Muhammda. Juga tak ketinggalan para tokoh senior seperti Tabah Panemuan, Elma Theana dan  Zee Zee Shahab turut menghiasi film ini.
"Kalau kita mencintai segala sesuatu karena Allah, maka kita tak akan pernah mengenal yang namanya kecewa ataupun sakit hati"
Cerita di awal film sudah mulai menunjukan 'kenyamanannya', keindahan pariwisata lokal danau Toba menjadi daya tarik tersendiri ketika penonton mulai duduk di kursi Bioskop dan mulai menikmati film yang juga menampilakan kearifan budaya lokal lainnya seperti silat, rumah adat serta berbagai landscape medan yang luar biasa indahnya. Menariknya dalam film ini bagi saya, pengambilan gambar melalui udara sangatlah tidak menggangu, sudut yang diambil beserta editingnya saya anggap cukup memuaskan.
Skenario yang dibuat oleh Anggoro Saronto sangatlah menarik, sangat energenik dan menghibur, penempatan kaliamat candaan, serius serta hadist ataupun aspek keagamaan lainnya dalam film ini sangatlah tepat, ditambah dengan balutan visualisasi yang menawan serta para tokoh yang membentuk film ini secera keseluruhan menjadi hiburan bermanfaat nan menyegarkan.
"Dia tidak hanya terekam di lensa kamera, tapi juga diingatanku"
Yuki Kato kembali ! sejujurnya saya cukup kangen dengan tingkah nakal dan sulit diaturnya dalam beberapa film ataupun sinetronnya terdahulu, dalam film ini ia berhasil kembali dengan karakter itu ditambah gaya khas orang medan yang membuat penampilannya semakin seru dan cukup memuaskan. Tidak hanya Yuki, tingkah Silvia dalam film ini juga menyita perhatian saya, meskipun terlihat sedikit kaku dengan aktingnya namun ia berhasil mengeksekusi dialog lucu dan menjadikannya enak untuk dilihat dan yang pasti membuat semua penonton terbahak.Â
Bahkan yang lebih 'menyegarkan' lagi dalam film ini kita akan melihat Risky Febian yang ternyata cukup enjoy saat berakting, mungkin memang sesuai dengan karakternya yang amuse dan kocak sehingga dalam film ini ia semakin membuktikan bahwa dirinya mutitalenta. Aktor senior Tabah Panemuan juga pintar memainkan emosi, layaknya memancing ia seperti umpan untuk Yuki Kato melengkapi suasana dramatis yang sengaja dibuat dalam film ini.
Permasalahan yang ditampilkan dalam film ini amatlah beragam, saling berkaitan namun membuat penasaran, solusi yang ditampilkan juga sangat berkesan serta layak untuk dijadikan panutan. Pesan keagamaan dalam film ini memang sangat kental, terlihat dari judul serta berbagai dialog yang banyak menampilakan Hadist, namun itu semua sangatlah KEREN ! tujuan dalam film ini sangatlah jelas dengan penyampaian yang simple dan menyenangkan, tidak akan bosen meskipun film ini terbilang cukup lama (hampir 120 menit). Bermaknanya dalam film ini kita seakan diingatkan untuk selalu bersyukur, bukan pasrah namun yakin terhadap jalan yang telah ditentukan.Â
"Bapak pembangun rumah yang sangat hebat, Bapak membangunnya dengan tiang-tiang yang kokoh, tiang Agama. Saat Bapak pergi, tiang ini tak akan runtuh."
TENTANG FILMÂ
Shila (Yuki Kato) adalah sosok remaja yang selalu mengikuti kata sang Ayah (Tabah Panemuan), dibesarkan dalam keluarga dengan agama yang kuat membuatnya tak takut akan apapun kecuali kepada Allah SWT. Hingga suatu ketika Shila begitu kecewa dengan ketidak lulusannya masuk ke SMA Negeri, sehingga ia marah kepada Allah SWT.Â
Ketika kemarahannya mulai surut, ia meminta Ibunya (Elma Theana) untuk memasukannya di SMA swasta namun karena keterbatasan biaya sang Ibu hanya bisa menyekolahkannya di Pesantren. Dengan berat hati ia harus mengikuti keinginan Ibunya, namun ternyata ada satu hal lagi yang membuatnya ingin pergi jauh dari rumah, ialah kemarahannya akan sikap sang Ayah yang menurutnya berubah kala itu.
Sesampainya di Pesantren, Shila bertemu dengan Manda (Febby Rastanty), Aisyah (Silvia Azizah) dan Icut (Vebby Palwita) yang menjadi teman satu kamarnya. Persahabatan pun dimulai, mulai dari tawa hingga tangis mereka lalui bersama. Kisah cinta mulai menghiasi hari Shila, Rifqy (Fachri Muhammad) ialah sosok santri senior yang menjadi incarannya saat pertama kali Shila melihatnya, namun di lain sisi ada sosok Abu (Risky Febian) yang justru menaruh hati kepada Shila.
Lantas, siapakah yang akan Shila pilih ? Abu atau Rifqy ?
Dan sebenarnya apakah yang membuat sikap sang ayah berubah ?
Apakah Shila akan kembali yakin dengan keputusan yang Allah berikan kepadanya...?
Semua jawaban akan kalian dapatkan pada tanggal 17 Januari 2017 di Bioskop seluruh Indonesia !!
*Tulisan ini juga saya posting di blog saya, Riyardi Arisman*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H