Mohon tunggu...
RIYANUR RIZKI FATHURAHMAN
RIYANUR RIZKI FATHURAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI Bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekurangan Guru Hebat Menjadi Penyebab Terhambatnya Generasi Emas 2045

28 September 2024   15:20 Diperbarui: 28 September 2024   15:21 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kekurangan Guru: Indonesia diperkirakan akan kekurangan 1,3 juta guru pada 2024. Hal ini disebabkan oleh banyaknya guru yang pensiun serta rendahnya minat generasi muda menjadi tenaga pengajar. (https://www.kompas.com/edu/read/2023/09/05/081758671/indonesia-kekurangan-13-juta-guru-pada-2024-kemendikbud-ungkap-alasannya#google_vignette)

OPINI Terkait Berita :

Dalam Berita Kompas tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia diperkirakan akan kekurangan sekitar 1,3 juta guru. Kekurangan ini terutama disebabkan oleh banyaknya guru yang telah pensiun dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi pengajar. Pendidikan merupakan komponen penting dalam pembangunan negara, jadi fenomena ini pasti sangat memprihatinkan. Dalam tulisan ini, saya akan membahas lebih lanjut tentang beberapa komponen penyebab kekurangan guru tersebut, bagaimana hal ini berdampak pada pendidikan, dan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini.

Faktor Penyebab Kekurangan Guru

Menurut saya, Salah satu penyebab utama kekurangan guru di Indonesia adalah tingginya angka pensiun guru. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, banyak guru yang mencapai usia pensiun. Hal ini mungkin menjadi tantangan besar, terutama ketika guru-guru yang pensiun ini tidak segera digantikan oleh tenaga pendidik baru yang lebih berkompeten. Sistem rekrutmen guru yang masih minimum dan terbatasnya pengadaan guru baru juga menjadi faktor yang memperburuk situasi ini.

Selain itu, rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru juga menjadi penyebab kekurangan tenaga pendidik. Profesi guru sering kali dianggap kurang menjanjikan, baik dari segi status sosial maupun pendapatan. Banyak lulusan perguruan tinggi yang lebih memilih pekerjaan di sektor swasta atau industri yang menawarkan gaji lebih besar dan jenjang karir yang lebih cepat. Profesi guru, meskipun mulia, sering kali dianggap tidak memberikan kesejahteraan yang memadai dibandingkan dengan profesi lainnya.

Dampak Kekurangan Guru

Kekurangan guru tentu memiliki dampak langsung terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Pertama, dengan berkurangnya jumlah guru, rasio antara jumlah siswa dan guru akan menjadi tidak seimbang. Hal ini membuat seorang guru harus mengajar lebih banyak siswa, yang akhirnya mengurangi perhatian individual yang dapat diberikan kepada setiap siswa. Situasi ini dapat menurunkan kualitas pembelajaran di kelas.

Kedua, kekurangan guru dapat memaksa sekolah-sekolah untuk merekrut pengajar yang belum memiliki pelatihan yang memadai. Dalam kondisi darurat, sekolah mungkin harus mengangkat tenaga pengajar yang kurang berpengalaman atau tidak memiliki kompetensi yang cukup, yang berpotensi menurunkan kualitas pengajaran.

Ketiga, daerah-daerah terpencil yang selama ini sudah mengalami kekurangan guru akan semakin kesulitan. Jika kota-kota besar saja kekurangan guru, daerah-daerah terpencil tentunya akan lebih parah. Kondisi ini dapat memperlebar kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, yang sudah menjadi masalah lama di Indonesia.

Solusi untuk Mengatasi Kekurangan Guru

Untuk mengatasi masalah kekurangan guru, diperlukan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu solusinya adalah memperbaiki sistem perekrutan guru. Pemerintah perlu meningkatkan jumlah guru yang direkrut setiap tahunnya, serta memastikan proses seleksi dilakukan secara transparan dan objektif. Selain itu, program beasiswa untuk mahasiswa yang ingin mengambil jurusan pendidikan juga dapat diperluas. Hal ini akan mendorong minat generasi muda untuk menjadikan profesi guru sebagai pilihan karir mereka.

Menurut saya pribadi juga salah satu solusinya yaitu dengan mengadakan program yang menjanjikan kepada guru baik yang muda maupun yang sudah lanjut usia, kemudian juga pemerintah memberikan beasiswa kepada anak-anak muda yang ingin mengambil kuliah dengan jurusan pendidikan agar sekiranya banyak anak muda yang tertarik menjadi generasi penerus guru karena dengan hal itu kitab isa mewujudkan generasi emas 2045.

Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan guru. Kenaikan gaji, tunjangan, dan fasilitas yang layak akan sangat membantu meningkatkan minat generasi muda untuk berprofesi sebagai guru. Dengan jaminan kesejahteraan yang lebih baik, guru-guru yang ada akan lebih termotivasi dan merasa dihargai.

Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi para guru juga sangat penting. Guru yang memiliki kompetensi dan pelatihan yang baik akan mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada murid-muridnya. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pendidikan harus terus meningkatkan program pelatihan bagi guru, baik bagi mereka yang baru memulai karier maupun yang sudah berpengalaman.

Kesimpulan

Kekurangan guru di Indonesia merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani. Faktor-faktor seperti pensiun massal guru dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi tenaga pengajar berkontribusi pada masalah ini. Dampaknya, kualitas pendidikan di Indonesia dapat semakin menurun, terutama di daerah-daerah yang sudah tertinggal.

Solusi yang dapat diambil meliputi perbaikan sistem rekrutmen guru, peningkatan kesejahteraan guru, serta pelatihan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah strategis dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat mengatasi kekurangan guru ini dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan guru adalah ujung tombak dari proses tersebut. Oleh karena itu, masalah kekurangan guru harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan pendidikan di Indonesia.

REFERENSI :

Suryani, N. (2023). Kemendikbudristek: Indonesia kekurangan 1,3 juta guru pada 2024. Antaranews.com. https://m.antaranews.com/berita/3707871/kemendikbudristek-indonesia-kekurangan-13-juta-guru-pada-2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun