Mohon tunggu...
Riyanto Suparno
Riyanto Suparno Mohon Tunggu... Swasta -

Safety Engineer yang hobi menulis dan berdiskusi rriyanto74@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seberapa Jauh Timnas Inggris Dapat Berbicara di Piala Eropa 2016?

13 Juni 2016   07:45 Diperbarui: 13 Juni 2016   09:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk lini depan, Timnas Inggris memiliki pemain-pemain yang musim lalu mencetak banyak gol. Pemain muda berbakat dan memiliki masa depan yang baik di klub masing-masing. Timnas Inggris membawa Wayne Rooney, Harry Kane, Jamie Vardy serta Marcus Rashford. Penyerang-penyerang tersebut merupakan pemain jempolan. Harry Kane merupakan top scorer Liga Inggris dengan gelontoran 25 gol pada musim ini. Adapun Jamie Vardy mencetak 23 gol dan menjadi runner up.Wayne Rooney adalah pencetak gol terbanyak Inggris, serta Rashford yang tengah meroket menyusul permainan mengesankan di Manchester United. Pemain 18 tahun ini mampu mencetak banyak gol setelah dipromosikan ke Skuad Utama. Ia sendiri mencetak gol pada debut melawan Australia. Kita tunggu saja kejutan apalagi yang akan ia tunjukkan.

Roy Hodgson harus meracik tim dengan tepat guna mendapatkan komposisi pemain yang dapat memaksimalkan kemampuan masing-masing pemain yang ada di skuad. Jika Inggris bermain dengan formasi 4-4-2, saya kira ada baiknya Inggris menduetkan Harry Kane dengan Wayne Rooney. Mengingat Rooney adalah kapten dan Jamie Vardy tidak memiliki jam terbang International yang cukup. Vardy dan Rashford bisa menjadi super sub ketika Inggris mengalami kebuntuan. Ditunjang oleh Adam Lallana dan Sterling yang akan beroperasi di sektor sayap maka Inggris seharusnya bermain dengan sangat baik ketika menyerang. Agaknya memainkan dua stiker lebih baik ketimbang misalnya Hodgson memaksakan memainkan tiga penyerang sekaligus untuk menduetkan Vardy dan Kane serta untuk mengakomodir Wayne Rooney.

Komposisi starter harus diracik dengan tepat. Hal inilah yang menjadi pekerjaan berat untuk Sang Juru Racik pada gelaran Piala Eropa kali ini. Bagaimanapun starter yang akan dipilih oleh Hodgson sangat menentukan laju Inggris dan dia harus bekerja extra keras untuk melakukan hal tersebut. Apalagi mereka hanya bermain imbang pada laga pertama di Grup B.

Kutukan Timnas Inggris tidak pernah di laga pembuka sejak 1968 pun kembali terulang pada pertandingan pertama melawan Rusia tempo hari. Setelah unggul 1-0 hingga menit 90, Inggris harus menerima hasil imbang karena Rusia mencetak gol pada perpanjangan waktu. Meski begitu, saya tidak pesimistis. Harap-harap cemas Inggris dapat mengalahkan tetangganya pada laga berikutnya, Wales.

Rasanya sudah terlalu lama fans Kesebalasan Inggris menunggu untuk merasakan euforia menjadi juara, saya rasa inilah saatnya. Selamat menyaksikan gelaran Piala Eropa 2016. 

Salam Olahraga. Salam Sepak Bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun