Mohon tunggu...
Riyanto Rahman
Riyanto Rahman Mohon Tunggu... Entrepreneur -

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Moeldoko-Jokowi Harga Mati

7 Agustus 2018   12:33 Diperbarui: 7 Agustus 2018   12:54 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi,  Pilpres 2019 menjadi sorotan saat ini, para relawan kubu Jokowi dari berbagai daerah sedang menunggu dengan was-was siapa yang menjadi Cawapres Jokowi yang akan dipilih.  

Masih sekitar Mahfud MD, Moeldoko dan Puan Maharani yang kuat untuk mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Relawan banyak berharap Moeldoko yang dipilih.

Relawan Satu Hati Berjodo (Bersama Jokowi-Moeldoko) berpandangan jika Jokowi berpasangan dengan Moeldoko maka negara aman, adil, sejahtera, tidak ada kegaduhan lagi mengatasnamakan agama atau apapun bentuk provokasi lainnya.

Jokowi butuh pendamping yang punya karakter, dedikasi, dan loyalitas tinggi terhadap negara. Kepemimpinan nasional lima tahun kedepan mengalami krisis kepercayaan oleh rakyat terhadap pemerintah dan budaya santun, budaya adi luhung hampir tergeser karena kegaduhan yang terjadi selama ini. 

Anak bangsa saling curiga, saling menyalahkan, mengklaim paling dekat dengan Tuhan.Moeldoko dipercaya bisa mengatasi hal besar ini agar masyarakat kembali percaya ke pemerintah dan hidup sebagaimana buadaya timur selama ini.

"Mereka lupa apa sebenarnya Republik Indonesia. Republik ini yang memiliki saham empat founding fathers: binti Hasyim Ashari pendiri NU, Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, Jenderal Sudirman, dan Bapak Proklamator Bung Karno. Masalah 2019, untuk memperkuat tinggal landas Nawacita, Jokowi harus bergandengan dengan basic militer seperti Jendral Soedirman.

Pilihan yang paling tepat jatuh pada Jenderal purnawirawan Haji Moeldoko yang adalah anak TNI dan santri, TNI santri penjelmaan dari Jenderal Soedirman. Berangkat dari seorang tani, seorang TNI menjadi abdi negara, dan saat ini menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Karir cemerlang di militer, sebagai Panglima TNI ini adalah harapan bagi semua TNI. Moeldoko bisa melewati semua prosesnya. Moeldoko memang sangat cocok dalam urusan militer maupun agama, Moeldoko bahkan mendirikan pesantren untuk kaum duafa sendiri dan Masjid di kampung kelahirannya di Kediri.

"Jokowi-Moeldoko harga mati!" oleh relawan menjadi kalimat penyemangat  agar nantinya bisa menjadi pilihan untuk Jokowi yang sebenrar lagi akan diumumkan. Siapapun yang akan menjadi Cawapres, sebelum ada konfrens pers oleh Jokowi,  para relawan tetap semangat untuk mendukung  Moeldoko, putra terbaik di Akabri 81 dan anak kandung reformasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun