Moeldoko lahir di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri pada 8 Juli 1957. Sosok 61 tahun yang terkenal tegas ini memiliki komitmen kuat terhadap kesejahteraan petani.
Sejak menjabat sebagai ketua umum HKTI versi Munas periode 2017-2020 menggantikan Mahyudin, Mantan Panglima TNI tersebut melakukan berbagai gebrakan untuk kesejahteraan petani di Indonesia dan mewujudkan kedaulatan pangan dalam rangka ketahanan pangan.
Sebelum menjadi ketua umum HKTI, Moeldoko aktif menjadi petani dan mengelola lahan mencapai 5 ribu hektare yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, serta sedikit di Jawa Barat dan Sumatera. Kegiatan bertani ini dilakukan Moeldoko setelah pensiun dari TNI dan menjadi modal kuat baginya untuk bisa memimpin organisasi HKTI.
Kegiatan bertani Moeldoko bisa dibilang sangat maju. Dia menerapkan sebuah sistem modern dengan memiliki benih dan pupuk yang tersertifikasi, menggunakan teknologi, dan anti hama. Semua yang ditanam itulah yang diproyeksikan pada kepentingan HKTI dan hasilnya cukup masif.
Moeldoko melakukan aksi nyata di lapangan, mewujudkan sebuah mimpi agar Indonesia bisa kembali mencapai swasembada pangan. Mimpi yang selama ini juga berada dalam harapan seluruh petani di Indonesia dan juga harapan akan meningkatnya kesejahteraan mereka di masa yang akan datang.
Sudah sepatutnya memang petani sebagai garda terdepan dalam kedaulatan pangan menjadi prioritas yang harus diperhatikan. Kiprah Moeldoko bersama HKTI sebagai organisasi yang menaungi petani setidaknya sudah menunjukkan hal tersebut berjalan sesuai rencana dan harapan semua pihak.
Kedepan kita berharap, lebih banyak lagi orang yang berjuang untuk kesejahteraan petani. Moeldoko bersama HKTI sudah melakukan hal tersebut dan sampai kapanpun akan tetap berjuang mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H